4. Tak kalah penting adalah mengenal teman-teman anak
Terutama bila si kecil memiliki (beberapa) teman dekat.
5. Mengenali tanda peringatan
Hanya satu dari lima anak yang pernah mengalami pelecehan seksual bersedia melaporkan peristiwa itu, Anda harus peka terhadap tanda-tanda peringatan. "Misalnya ketika anak bilang ia tak mau berada di dekat orang tertentu atau tak mau ikut kegiatan tertentu.”
Pelaku kejahatan seksual kepada anak dilaporkan memiliki sikap yang sekilas terlihat baik, seperti misalnya hangat, penuh perhatian, penyayang, dan sopan. membuat korban merasa malu dan menjatuhkan harga diri mereka, mengancam anak supaya mereka tak mengadukan kejadian itu ke orang lain.
Oleh karenanya orang tua hendaknya mendorong anak untuk berani meminta pertolongan ketika mereka bingung atau resah karena baru mengalami kejadian yang tak mengenakkan. Berbicara secara mendalam dan hati-hati dengan mereka.
6. Jangan lupa, percayai insting
Jika Anda merasa tak nyaman atau terganggu dengan seseorang yang beraktivitas dengan anak Anda, jangan acuhkan perasaan itu. Efektivitas penanganan kejahatan seksual kepada anak, ditentukan oleh cara penanganannya.
Orang tua juga hendaknya memperhatikan beberapa hal ini.
• Memperhatikan Cara Membicarakan Pelecehan dengan Anak
Tanggung jawab terbesar orang tua atau orang dewasa adalah "Mendengarkan penuturannya dengan penuh perhatian, penuh kasih, dan tunjukkan sikap mendukung." Orang tua perlu memastikan pembicaraan dilakukan secara tenang.
Sadari gerak tubuh Anda; Memajukan tubuh ke depan, lakukan kontak mata, dan sejajarkan pandangan orang tua/orang dewasa dengan anak agar ia merasa nyaman. Demikian pula meyakinkan anak bahwa orangtua mempercayai ucapannya dan ia telah melakukan tindakan yang tepat dengan bercerita kepada Anda.
Penting mengajukan pertanyaan yang tepat dan memancing anak untuk memberi jawaban deskriptif seperti "Apa yang kamu lakukan bersamanya?" "Apa yang terjadi kemudian?". Hindari mengajukan pertanyaan yang menggiring jawaban, seperti "Apakah ia memegang alat kelaminmu?"
• Mencegah Kesalahan
Terkadang ada sebagian orang tua yang justru bereaksi kurang bijaksana ketika mendengar aduan anak. Contoh reaksi yang kurang bijaksana adalah yang menyangkal peristiwa yang diadukan anak, misalnya dengan mengajukan respons: "Pamanmu tidak mungkin melakukan hal seperti itu!" Demikian halnya dengan menyalahkan si anak "Kamu kok diam saja diperlakukan seperti itu?" hal lainnya adalah respons histeris "Aku akan membunuhnya!"
• Memperhatikan Anak Perlu Dukungan
Anak-anak korban kekerasan seksual yang mendapat dukungan dan pertolongan dapat diselamatkan dan dipulihkan mentalnya. Beberapa faktor penting yang dapat menolong anak adalah dukungan sosial, rasa percaya diri yang kuat, serta pemahaman anak bahwa ia bukanlah pihak yang disalahkan dalam kejadian itu. Merahasiakan peristiwa seperti ini dapat membuat anak menyimpan rasa malu yang dapat membahayakan masa depannya.