REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekelompok mahasiswa dari sejumlah fakultas di Universitas Nasional Kyungpook berbaris, berunjuk rasa untuk memprotes penentangan pembangunan masjid di lingkungan itu.
Dilansir di Joong Ang Daily, Kamis (18/5/2023), kelompok tersebut akan berbaris melintasi kampus dan memegang poster yang mengutuk diskriminasi terhadap Muslim. Anggota fakultasnya termasuk profesor Yuk Joo-won dan Kim Yoo-kyeong.
Kelompok tersebut telah melakukan pawai selama satu jam setiap hari, yakni pada Senin dan Kamis sejak 1 Mei. Sekitar 20 hingga 50 siswa berpartisipasi setiap kali pawai tersebut digelar.
Pawai mengikuti perlawanan yang sedang berlangsung antara penduduk dan komunitas Muslim. Sebuah rumah yang terletak 200 meter (656 kaki) dari gerbang barat Universitas Nasional Kyungpook di Distrik Buk, Daegu, akan diubah menjadi masjid, dengan konstruksi dimulai pada September 2020.
Pembangunan dihentikan pada Februari 2021 karena warga mengadu ke Kantor Distrik Buk, mengeklaim masjid akan membuat lingkungan ramai dan gaduh. Setelah konflik bertahun-tahun, konstruksi dilanjutkan pada bulan April.
Menurut profesor Universitas Nasional Kyungpook, pawai akan diadakan setiap Senin dan Kamis hingga 29 Mei. Kelompok tersebut berencana untuk terus mengadakan pawai pada masa mendatang jika warga terus menentang pembangunan tersebut.
Sebelumnya diketahui, masyarakat Korea Selatan menentang pembangunan masjid di Kota Daegu, di dekat Universitas Nasional Kyungpook. Mereka berupaya menghentikan pembangunan dengan memblokir akses jalan hingga menggelar pesta barbekyu babi.
Dilansir dari Anadolu Agency, Kamis (29/12/2022), izin untuk membangun masjid dua lantai diberikan pada 2020 dan situs tersebut sebelumnya digunakan sebagai mushala. Namun, otoritas lokal seolah lambat untuk melaksanakan perintah pengadilan itu.