Pihak komite mengadakan acara untuk menandai selesainya pemugaran masjid pada Jumat (5/5/2023). Khaydarov menyebut upaya ini adalah proyek warisan budaya yang sangat penting, yang didanai dengan murah hati oleh Uni Eropa.

“Pemugaran masjid di Maroni merupakan tonggak penting dan tindakan simbolis, karena dibangun bersama oleh masyarakat pada tahun 1892, dan kita melihat sejarah itu jauh ke belakang," ujar dia dikutip di Cyprus Mail, Sabtu (6/5/2023).

Ia juga menyebut pelestarian monumen budaya jenis ini sangat penting bagi UNDP dan seluruh komunitas internasional yang mendukung Siprus. Adanya pengerjaan ini berperan dalam pengakuan keanekaragaman di pulau itu.

Hadir dalam acara tersebut Direktur EU Reform Support, Judit Rozsa, yang juga memuji pencapaian pihak komite. “Kami di sini hari ini untuk merayakan selesainya pekerjaan renovasi masjid di Maroni, yang sebagian besar didanai oleh Uni Eropa, serta untuk mengakui kolaborasi besar yang menyebabkan keberhasilan penyelesaian proyek ini," kata dia.

Rozsa menyebut pelestarian warisan budaya Siprus yang kaya dan beragam untuk generasi mendatang adalah fokus proyek. Tujuannya adalah untuk menunjukkan karakter kehidupan komunal sebelum pembagian pulau.

Salah satu ketua Komite Teknis Warisan Budaya, Sotos Ktoris, mengatakan pekerjaan restorasi ini dimulai pada bulan Februari. Hal ini menelan biaya sekitar 170.000 euro atau setara Rp 2.796.701.371, termasuk biaya studi dan pelaksanaan, serta pengawasan pekerjaan.

“Di sebelah masjid ada sekolah Siprus Turki kuno yang juga dipugar. Intinya, kami melestarikan jejak sejarah untuk generasi mendatang,” ujar Ktoris. 

Sumber:

https://cyprus-mail.com/2023/05/05/renovation-of-maroni-mosque-completed/