REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Sukabumi menargetkan perolehan zakat fitrah pada tahun ini mencapai Rp 6 miliar. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya Rp 2 miliar.
''Zakat fitrah tahun ini menerapkan sentral pengelolan zakat di seluruh masjid sekitar 420 masjid,'' ujar Ketua Baznas Kota Sukabumi Miftah Amir, Jumat (21/4/2023). Pengumpulan dikoordinasikan dengan RT, RW dan kelurahan.
Untuk pengkolektifan zakat ini teranf Miftah, baznas menurunkan sebanyak 40 orang relawan yang ditunjuk oleh kelurahan. Di mana sejak tahun lalu dari masjid langsung ke Baznas supaya tidak ada jeda dan pelaporan lebih cepat san untuk pengawasan kelurahan.
''Tahun lalu kolektif naik dari sebelumnya menjadi 24 persen, sementara 2021 sekitar 15 persen,'' ungkap Miftah. Target tahun ini tercatat angka 50 persen dari semua total penduduk muslim yang mampu.
Di mana lanjut Fahmi, dari 350 ribu warga kalau warga miskin 5 ribu dan yang berzakat sebanyak 325 ribu orang. Maka kalau dikalikan besaran zakat fitrah Rp 33 ribu maka perolehan zakat bisa mencapai Rp 11 miliar.
Namun, tahun 2022 lalu baru 22 persen dari jumlah penduduk muslim sehingga di angka Rp 2,7 miliar. '' Tahun ini ditargetkan tercatat Rp 6 miliar dan itu berputar di masyarakat,'' cetus Miftah.
Uang tersebut kata dia tidak di baznas melainkan ada di daerah dan hanya disetor ke Bazas hanya 20 persen. Besaran itu fungsinya subsidi silang ke wilayah lain kekurangan, karena ada yang banyak zakat tapi mustahiknya sedikit atau tidak ada.
Miftah optimistis target ini tercapai dengan adanya sosialisasi yang terus digencarkan. Bahkan sejak 10 hari terakhir ada lima kounter zakat di pusat perbelanjaan seperti Ramayana, Yogyakarta, Citimall dan Masjid Agung Sukabumi
Di mana lanjut Miftah, biasanya warga mepet membayar zakat fitrah beberapa hari jelang lebaran. Sehingga banyak yang datang ke masjid agung.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
