Ahad 16 Apr 2023 06:34 WIB

Wakil Utusan Presiden Palestina Mengaku Tenang Gus Yahya dan RI Dukung Mereka

Gus Yahya menegaskan NU hadir untukmencari solusi terkait Palestina dan Israel.

Wakil Hakim Agung Palestina Mohammed Abdalhafez Yousef Azzam, menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, akhir pekan ini.
Foto: dok Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PBNU
Wakil Hakim Agung Palestina Mohammed Abdalhafez Yousef Azzam, menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, akhir pekan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Hakim Agung Palestina Mohammed Abdalhafez Yousef Azzam, menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, akhir pekan ini. Syekh Azzam merupakan Wakil Utusan Presiden Palestina.

Dalam pertemuan itu, Syekh Azzam mengakui kepemimpinan Yahya Cholil Staquf dalam mendukung Palestina membuat tenang. Ia mengaku bangga dengan keberadaan sosok Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua PBNU.

Baca Juga

“Saya sangat bangga dengan keberadaan Gus Yahya. Kami merasa tenang karena Gus Yahya berada di pihak kami melalui cara Gus Yahya yang sangat humanis dan internasional,” tuturnya dalam keterangan, Ahad (16/4/2023).

Syekh Azzam menambahkan, dunia Arab, terutama Palestina, harus banyak belajar dari Gus Yahya. Menurutnya, gagasan besar Gus Yahya harus disebarkan dan diterapkan di dunia Arab dan Palestina. Gagasan Gus Yahya mengenai fiqih peradaban, diakuinya sangat penting diwujudkan dan diterapkan pada era sekarang.

“Penting pembaharuan beberapa pandangan keagamaan, tajdid al-khitab ad-dini. Kami mendukung penuh Gus Yahya termasuk fikih peradaban yang mementingkan hak minoritas dan kemanusiaan,” ujarnya.

Dalam kunjungan pertamanya ke Indonesia itu, Syekh Azzam mengaku melihat keseriusan dan keteguhan bangsa Indonesia dan PBNU dalam memberikan dukungan terhadap Palestina. “Kami melihat komitmen bangsa Indonesia terhadap Palestina sekaligus menunjukkan keberpihakannya terhadap kemanusiaan dan dukungan terhadap Palestina tidak pernah putus,” katanya.

Ia berterima kasih dan merasa tersanjung, serta merasa terhormat atas undangan pihak PBNU dan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang memberikannya kesempatan untuk dapat datang ke Indonesia.

Sementara itu, Gus Yahya menegaskan NU hadir untuk mencarikan solusi yang dapat diterima masyarakat internasional terkait Palestina dan Israel. Menurutnya, harus ada penyesuaian dengan masyarakat internasional terkait solusi terhadap persoalan kedua negara tersebut. Gus Yahya mengajak dunia Islam dapat bersama mencari sehingga bisa menemukan solusi.

Gus Yahya juga mengajak seluruh elemen masyarakat Palestina dapat bersatu, baik Fattah, Hamas, Gaza, maupun Tepi Barat. NU, tegas Gus Yahya, mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan pihak Israel terhadap Palestina. Ia menegaskan bahwa peradamaian dan kemanusiaan merupakan investasi yang paling baik di zaman sekarang.

“Tidak ada investasi terbaik kecuali perdamaian dan kemanusiaan,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement