Senin 10 Apr 2023 17:23 WIB

Sejarah Masjid Kampus UGM: Dibangun Tepat Saat Soeharto Lengser

Pembangunan Masjid Kampus dimulai dengan berbekal anggaran Rp 60 juta.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ani Nursalikah
Suasana di Masjid Kampus UGM jelang berbuka puasa.
Foto:

Dalam proses penentuan lokasi, masjid kampus, Koesnadi bersama dosen muda Syaukat Ali awalnya menemukan lokasi di Utara Fakultas Teknik. Namun lahan tersebut diketahui tengah dibangun masjid yang kini menjadi Masjid Siswa Graha. 

Pencarian kemudian dilanjutkan, akhirnya ditemukan komplek makam Tionghoa di sebelah Timur UGM. Diketahui pula lahan tersebut merupakan berstatus tanah Keraton. Singkatnya, panitia pembangunan masjid kampus melakukan pemindahan 1.800 makam ke daerah Piyungan dan mengurus perizinan terkait status tanah tersebut ke Keraton.

Proses pemberian nama Masjid Kampus UGM juga melalui cerita menarik. Awalnya, nama masjid kampus akan ditentukan melalui pengumpulan referensi, menyaringnya untuk dipilih nama yang mengandung makna baik.

Namun, tiap kali diusulkan kerap kontroversi. Nama-nama yang diusulkan dicurigai sebagai titipan atau pesanan pihak-pihak tertentu. 

Masjid Kampus UGM sempat ingin diberi nama Masjid Al-Ikhlas, namun Ichlasul Amal yang ketika itu menjabat sebagai Rektor UGM tidak setuju karena ditakutkan muncul anggapan bahwa penamaan masjid kampus tersebut berasal dari dirinya. Akhirnya Ichlasul Amal mengusulkan agar penamaan masjid kampus cukup dengan Masjid Kampus UGM. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement