Senin 10 Apr 2023 15:52 WIB

Kemenag Dorong Guru PAI Berinovasi dalam Pengajaran

Kemenag mendorong guru PAI memotivasi murid meningkatkan belajar.

Sejumlah guru Pendidikan Agama Islam (PAI) mengikuti Khatam Raya di Masjid Baiturrahman, Limboto, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Senin (20/12/2021). Sebanyak 100 guru mengikuti Khatam Raya usai menjalani pelatihan peningkatan kapasitas Al Quran dari Kementerian Agama (Kemenag) dan pimpinan daerah Muhammadiyah
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Sejumlah guru Pendidikan Agama Islam (PAI) mengikuti Khatam Raya di Masjid Baiturrahman, Limboto, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Senin (20/12/2021). Sebanyak 100 guru mengikuti Khatam Raya usai menjalani pelatihan peningkatan kapasitas Al Quran dari Kementerian Agama (Kemenag) dan pimpinan daerah Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama mendorong guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di satuan pendidikan SMA/SMK/SMALB agar memiliki paradigma baru dalam merancang metode pengajaran, guna menyiapkan peserta didik untuk menghadapi perkembangan zaman.

"Saya berharap para guru PAI untuk terus meningkatkan kompetensinya," ujar Direktur PAI Ditjen Pendis Kemenag Amrullah dalam keterangan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Implementasi Kurikulum Merdeka dan insersi moderasi beragama menjadi kebutuhan mendesak bagi guru PAI. Dalam proses pembelajaran, guru dituntut mampu mengasah nalar kritis siswa secara blended learning.

Blended learning merupakan metode pembelajaran campuran yang menggabungkan metode pembelajaran langsung (synchronous) dan pembelajaran mandiri dengan pemanfaatan jaringan internet.

"Artinya kita memberikan ruang yang lebih besar bagi siswa untuk melakukan transfer of knowledge kepada semua elemen dalam kelas, sehingga bisa meningkatkan cara berpikir kritis siswa," kata dia.

Kepala Sub Direktorat PAI pada SMA/SMALB dan SMK Adib Abdusshomad mengatakan dalam konteks digitalisasi informasi, guru PAI harus mampu menjawab tantangan kekinian, utamanya era teknologi digital.

"Pola pikir dan kompetensi digital yang mendukung efektivitas pembelajaran, terletak di tangan para guru PAI. Dalam hal ini, metode blended learning (offline dan online) dirasakan cocok diterapkan di era digitalisasi informasi dan komunikasi ini," kata dia.

Menurutnya, untuk meraih kompetensi yang mampu menjawab tantangan zaman, dapat ditempuh dengan memperkokoh kompetensi guru. Caranya dengan mengintegrasikan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Blended learning merupakan konteks yang tepat untuk memperkuat kompetensi dimaksud. "Kompetensi pedagogik, profesi, pribadi, dan sosial harus menyatu dalam diri guru penggerak," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement