Kamis 09 Mar 2023 21:22 WIB

Jelang Pemilu, Kemenag Minta BKMT Bantu Jaga Kerukunan di Sulut

Perbedaan pilihan dalam politik itu biasa.

Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) menggelar tasyakur Milad ke-42 tahun di Istora Senayan, Jakarta, hari ini Selasa (21/2/2023). Jelang Pemilu, Kemenag Minta BKMT Bantu Jaga Kerukunan di Sulut
Foto: Republika/Mabruroh
Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) menggelar tasyakur Milad ke-42 tahun di Istora Senayan, Jakarta, hari ini Selasa (21/2/2023). Jelang Pemilu, Kemenag Minta BKMT Bantu Jaga Kerukunan di Sulut

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) meminta Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) setempat agar membantu menjaga kerukunan dalam menjelang Pemilu 2024 di daerah itu.

"Saya minta para pengurus dan anggota BKMT Sulut membantu menjaga kerukunan dan kedamaian di Sulut menjelang tahun politik 2024," kata Kepala Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Utara Sarbin Sehe pada kegiatan Musyawarah Wilayah III BKMT Sulawesi Utara, Kamis (9/3/2023).

Baca Juga

Dia mengatakan perbedaan pilihan dalam politik itu biasa. Warga negara dipersilakan menggunakan hak konstitusional di bilik suara sesuai hati nurani masing-masing dengan tetap menjaga politik kebangsaan.

Sarbin menjelaskan politik kebangsaan yang dimaksud adalah kewajiban semua anak bangsa untuk tetap menjaga persatuan, kerukunan dan kedamaian antara anak bangsa.

"Menjadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk kejayaan dan kemaslahatan Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.

Sarbin menyampaikan Musyawarah Wilayah III BKMT Sulawesi Utara yang mengusung tema "Sinergitas Muslimah dalam Konteks Keagamaan dan Kemasyarakatan sebagai Perekat Ukhuwah Islamiyah" ini sangat penting dilakukan.

"Semoga Muswil III BKMT Sulut dapat berjalan dengan lancar dan sukses serta menghasilkan kepengurusan yang mendatangkan kemaslahatan bagi umat dan masyarakat," katanya.

Kakanwil juga mengajak seluruh pengurus dan anggota BKMT untuk terus menjaga dan merawat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah insaniyah.

"Ukhuwah Islamiyah saja tidak cukup. Kita juga butuh ukhuwah wathoniyah dan insaniyah karena kita hidup di Sulawesi Utara dan Indonesia yang kaya akan keragaman suku, agama dan budaya sebagai karunia diberi dari Allah SWT," ujar Sarbin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement