REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Ternate, Maluku Utara menggandeng berbagai tokoh agama untuk membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Kampung Moderasi Beragama (KMB) dalam upaya menciptakan kerukunan antar-umat beragama di daerah ini.
"Pokja ini disiapkan untuk mengantisipasi isu-isu kerukunan yang tiba-tiba muncul dan upaya pembinaan kerukunan umat beragama diharapkan akan semakin efektif jika melibatkan semua pihak hingga tingkat kecamatan dan jajaran," kata Kepala Kemenag Kota Ternate, Amir Tomagola dihubungi, Kamis (3/3/2023).
Untuk itu, pihaknya akan membentuk KMB di Kota Ternate dan telah disiapkan sebanyak tiga kelurahan akan dijadikan lokus percontohan KMB, diantaranya Kelurahan Gamalama, Stadion dan Kelurahan Muhajirin yang seluruhnya berada di Kecamatan Ternate Tengah.
"Akan tetapi, setelah sejumlah peserta menyampaikan masukan dan saran, akhirnya disepakati Kelurahan Stadion, Kecamatan Ternate Tengah dan Kelurahan Tabanga, Kecamatan Ternate Barat akan dijadikan percontohan KMB," katanya.
Amir Tomagola mengapresiasi seluruh perwakilan agama yang telah menyempatkan diri untuk hadir mengikuti kegiatan Rakor yang diselenggarakan oleh Kemenag Kota Ternate untuk solusi yang terbaik dan ada juga hal-hal yang nantinya menjadi sebuah komitmen bersama untuk sebuah kegiatan/program yaitu menyangkut Kampung Moderasi Beragama.
"Tentunya, setelah saya mendapat amanah tentang petunjuk teknis pelaksanaan pembentukan KMB di Kota Ternate, banyak hal yang telah kami diskusikan dengan jajaran di lingkungan Kemenag," ujarnya.
Dia mengatakan, pembentukan Pokja Moderasi Beragama ini didasarkan pada Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 328 tahun 2020, sehingga para peserta yang nantinya dipercayakan untuk duduk dalam pengurus Pokja, bisa dapat turun bersama-sama dengan Binmas Islam dan Binmas Kristen Kemenag untuk mengecek di lapangan, kira-kira kelurahan mana yang layak untuk dijadikan KMB di Kota Ternate.
Selain itu, semua permasalahan yang menyangkut penelitian dankroscek di lapangan dan harus melibatkan para tokoh dan ormas keagamaan yang ada di kelurahan tersebut, sehingga dapat memperoleh data yang valid terkait layak atau tidaknya kelurahan ini untuk dijadikan lokus KMB.
Iamenambahkan, momentum pembentukan KMB ini mendapat respon semua tokoh agama di Kota Ternate dan sudah dilakukan pembinaan terkait dengan persoalan moderasi beragama.