Tantangan ketiga umat Islam adalah kualitas sumberdaya manusia. Jika Indonesia membandingkan diri pada Malaysia dan Turki, berbagai universitas di sana telah memasuki kelas internasional, sejajar dengan universitas di eropa dan Amerika. Berbicara universitas ini sekedar untuk melihat bagaimana potret pendidikan. Keberhasilan pada tingkatan perguruan tinggi menjadi cermin keberhasilan pada strata pendidikan sebelumnya. Kita melihat kasus jual beli kursi masuk mahasiswa di Universitas Lampung, baru-baru ini, merupakan indikator penting bahwa pendidikan kita sangat buruk.
Secara umum struktur pendidikan SDM kita juga di dominasi kelompok masyarakat berpendidikan rendah (SD dan SMP). Struktur ini juga merupakan cermin struktur industri di Indonesia, di mana industri kita tetap saja didominasi oleh tenaga kerja non-skill labour.
Dari ketiga tantangan di atas, kita melihat bahwa perjalanan umat Islam di Indonesia untuk bangkit masih merupakan jalan panjang. Namun, optimisme untuk berubah ke arah yang lebih baik harus tetap diikhtiarkan. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan menciptakan adanya sebuah negara yang kembali berfungsi untuk keadilan sosial. Jika negara dikawal untuk menjalankan fungsinya mensejahterakan rakyat, maka otomatis ajaran Islam dan spirit kebersamaan yang berbasis Islam mendapatkan porsi penting sebagai pembentuk peradaban.
Islam, misalnya, memberikan ajaran solidaritas sosial yang tinggi, yang mirip di negara-negara “welfare state”, di mana setiap individu tidak takut tersingkir dalam kehidupan sosial ekonomi, karena negara akan bertanggung jawab terhadap mereka. Jika ini diterapkan, atau bisa terwujud, maka budaya korupsi dan KKN lainnya akan tereduksi dengan cepat.
Semangat umat Islam merebut kembali kendali dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan cita-cita proklamasi terlihat sangat tinggi saat ini. Sikap kritis umat Islam terlihat sangat kencang. Dan ini menunjukkan bahwa tanda-tanda kebangkitan umat Islam sedang berproses. Ini tergantung bagaimana kita mengelolanya agar proses itu tidak menjadi layu sebelum berkembang