Selasa 21 Feb 2023 21:17 WIB

Mengapa Imam Al Asyar'i Ibaratkan Kehidupan Dunia Itu Hijau dan Manis?

Imam Al Asy'ari memperingatkan bahaya tipu daya kehidupan duniawi

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Istana megah yang runtuh simbol kehidupan duniaw yang fana. Imam Al Asy'ari memperingatkan bahaya tipu daya kehidupan duniawi
Foto: Piqsels
Istana megah yang runtuh simbol kehidupan duniaw yang fana. Imam Al Asy'ari memperingatkan bahaya tipu daya kehidupan duniawi

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Imam Asy’ari memberikan sejumlah pesan dalam mukadimah Kitab Al-Ibanah, kepada umat Muslim. Ini  seperti dikutip dari buku terbitan Turos Pustaka dengan judul “Kitab al-Ibanah: Rujukan Orisinal Akidah Asy’ariyah”.  

Baca Juga

 

 

Dia pun berpesan kepada umat Islam agar selalu hati-hati dengan bahaya dunia. "Saya berpesan kepada kalian wahai hamba-hamba Allah, hendaklah kalian bertakwa kepada Allah, dan saya memperingatkan kalian akan bahaya dunia karena dunia ini manis dan hijau sehingga ia dapat menipu serta memperdaya dan penghuninya," jelas Imam Asy'ari. 

 

Siapa yang berada dalam kebimbangan, lanjutnya, maka orang itu akan mendapatkan pelajaran setelah dunia ini berakhir. Siapa saja yang memberi kesenangan secara batin kepada dunia, dunia akan menimpakan petaka kepadanya secara lahir. 

 

Menurut Imam Asy'ari, semua yang ada di dunia ini adalah tipuan dan fana. Sesungguhnya, semua yang ada di atasnya pasti musnah sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Allah dalam Alquran,

 

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ "Semua yang ada di atasnya (bumi) itu akan binasa." (QS ar-Rahman [55]: 26). 

 

Imam Asy'ari juga mengingatkan akan adanya sebuah kehidupan yang langgeng, kekal, dan abadi selamanya. Sementara, dunia ini akan musnah dan binasa. Yang tersisa hanyalah amal perbuatan yang akan menempel pada leher manusia. Artinya, amal perbuatan manusia itu akan sepenuhnya menjadi tanggungjawab mereka sendiri.   

 

"Oleh karena itu, wahai saudara-saudara seiman, jadilah orang yang senantiasa beramal dengan selalu taat kepada Allah SWT, serta menjauhi segala larangan-Nya," tutup Imam Asy'ari.  

 

Lebih lanjut, Imam Asy'ari menegaskan bahwa Allah SWT telah memerintahkan kepada umat Islam agar mendengarkan sabda Rasulullah SAW serta mematuhi perintahnya sekaligus tidak menentang perintah-perintahnya. Hal ini juga telah difirmankan Allah SWT dalam Alquran, yang artinya:

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (-Nya)." (QS an-Nisa [4]: 59).

 

Namun sangat disayangkan, menurut Imam Asy'ari, orang-orang yang telah dikendalikan oleh keburukan serta dirasuki setan mencampakkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW dengan membelakanginya.

Menurut dia, mereka lebih cenderung mengikuti ajaran-ajaran para terdahulu, melakukan taklid buta pada ajaran itu, bahkan mereka memeluk agama para pendahulu yang mereka yakini kebenarannya. 

 

Mereka juga menolak dan membatalkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW, lalu mereka mengingkari dan membangkang terhadap Sunnah Rasulullah dengan cara berdusta atas nama Allah SWT. Hal itu digambarkan dalam ayat Alquran.  

 

 قَدْ ضَلُّوا وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ "Sesungguhnya mereka telah sesat dan tidaklah mereka mendapat petunjuk." (QS al-Anam [6]: 140).    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement