Senin 20 Feb 2023 13:23 WIB

Saudagar Zmart Baznas Raih Omzet Rp 30 Juta per Bulan dan Rutin Bersedekah

Lewat pemberdayaan, Yayat pemilik warung Zmart miliki omzet Rp 25 juta per bulan

Yayat yang memiliki warung Zmart di Kecamatan Jatiuwung, Tangerang, Banten, kini memiliki omzet bulanan mencapai Rp 25 juta hingga Rp 30 juta. Pendapatan itu tak lepas dari bantuan dan pelatihan secara berkala yang diberikan Baznas secara intensif.
Foto: dok Baznas
Yayat yang memiliki warung Zmart di Kecamatan Jatiuwung, Tangerang, Banten, kini memiliki omzet bulanan mencapai Rp 25 juta hingga Rp 30 juta. Pendapatan itu tak lepas dari bantuan dan pelatihan secara berkala yang diberikan Baznas secara intensif.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berhasil mengangkat perekonomian Yayat Hidayat, melalui program Zmart. Program Zmart adalah program pemberdayaan ekonomi dalam bentuk pengembangan warung/toko yang dimiliki mustahik dengan skala mikro sampai kecil, untuk mengatasi kemiskinan di wilayah urban.

Yayat yang memiliki warung Zmart di Kecamatan Jatiuwung, Tangerang, Banten, kini memiliki omzet bulanan mencapai Rp 25 juta hingga Rp 30 juta. Pendapatan itu tak lepas dari bantuan dan pelatihan secara berkala yang diberikan Baznas secara intensif.

"Allhamdulillah setiap hari omzet sampai Rp 1 juta. Dalam 1 bulan itu minimal Rp 25 juta sampai Rp 30 juta, yang hasilnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Yayat, Senin (20/2/2023). 

Memiliki penghasilan lebih, tak membuat Yayat lupa diri. Dia justru makin gencar membantu sesama dengan rutin menunaikan zakat. Hal itu merupakan bentuk rasa syukurnya atas segala yang telah didapatkan Yayat selama menjadi mustahik binaan Baznas.

“Prinsip saya adalah tidak ada orang yang sengsara ketika dia berzakat atau bersedekah. Alhamdulillah sejak saya menjadi saudagar Zmart Baznas, saya jadi bisa menebar kebaikan dengan berzakat dan bersedekah,” kata Yayat.

Pria berusia 58 tahun itu mencontohkan, misal penghasilan dalam satu hari Rp 800 ribu, maka Rp 100 ribu akan ia sisihkan untuk beramal. Begitu pun ketika penghasilannya mencapai di atas Rp 1 juta, akan dia sisihkan Rp 200 ribu.  

“Saya juga mempunyai kotak sendiri yang saya khusus alokasikan dana kepada anak yatim di wilayah kampung saya. Setiap hari saya pasti salurkan sebesar Rp5 ribu dan setiap bulan saya serahkan kepada mereka,” katanya.

photo
Program Zmart adalah program pemberdayaan ekonomi dalam bentuk pengembangan warung/toko yang dimiliki mustahik dengan skala mikro sampai kecil, untuk mengatasi kemiskinan di wilayah urban - (Dok Baznas)

  

Pencapaian yang diraih Yayat mendapat apresiasi dari Pimpinan Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA. Saidah mengatakan, hasil ini adalah bentuk komitmen dan dedikasi tinggi dari Yayat, untuk bertanggung jawab atas dana yang diberikan muzaki melalui BAZNAS. Saidah berharap, Yayat dapat menjadi contoh bagi mustahik lain agar terus bekerja keras dan menjadi teladan bagi yang lain. 

“Program produktif Baznas jika dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab oleh mustahik, tentu akan memberi ragam manfaat, salah satunya yang diraih Yayat. Semoga contoh baik ini dapat menginspirasi mustahik lain agar terus bekerja keras. Terima kasih kepada muzaki yang telah menyisihkan ZIS-nya melalui Baznas,” pungkas Saidah.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement