Rabu 15 Feb 2023 08:57 WIB

Uni Emirat Arab Buka Rumah Sakit Lapangan Terbesar untuk Korban Gempa Turki

Uni Emirat Arab memberikan bantuan untuk membantu korban gempa Turki

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Tim penyelamat mencari korban selamat di antara puing-puing sebuah bangunan yang hancur akibat gempa hebat di Kahramanmaras, Turkiye.
Foto: Xinhua/Mustafa Kaya
Tim penyelamat mencari korban selamat di antara puing-puing sebuah bangunan yang hancur akibat gempa hebat di Kahramanmaras, Turkiye.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI — Uni Emirat Arab telah membuka rumah sakit lapangan terbesar di Turki untuk membantu para korban gempa dahsyat yang melanda negara itu minggu lalu. 

Rumah sakit Lapangan Bantuan Emirates di distrik Islahiye Gaziantep di Turki mulai memberikan perawatan medis, termasuk rehabilitasi psikologis, kepada orang-orang yang terkena dampak gempa.

Baca Juga

“Rumah sakit telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Turki, dan Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD),“ kata Brigadir Staf Dr. Abdullah al-Ghaithi, Komandan Rumah Sakit Lapangan Bantuan Emirates dilansir dari Alarabiya, Rabu (15/2/2023). 

Fasilitas medis seluas 40 ribu meter persegi ini memiliki 15 dokter dengan spesialisasi berbeda serta 60 perawat dan asisten teknis. Fasilitas medis menawarkan beberapa layanan diagnostik dan perawatan, termasuk operasi darurat dan bedah, serta perawatan intensif. 

Klinik psikiatri juga telah didirikan di rumah sakit untuk membantu memberikan dukungan psikologis yang diperlukan kepada para korban gempa. Bangsal rawat inap dilengkapi dengan 50 tempat tidur rumah sakit dan empat tempat tidur ICU. 

Setelah gempa, Uni Emirat Arab mengirim tim penyelamat ke Turki untuk membantu memulihkan orang-orang yang terjebak di bawah bangunan yang roboh. 

Beberapa kampanye bantuan juga telah disiapkan di seluruh emirat untuk mengumpulkan sumbangan serta bantuan untuk dikirim ke negara-negara yang dilanda gempa. 

Hingga berita ini ditulis, Turki telah melaporkan sedikitnya 37 ribu korban meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 7,8 skala Richter yang mengguncang negara tersebut 6 Februari lalu. 

Gempa tersebut diketahui turut mengoyak sejumlah wilayah Suriah. Sejauh ini Suriah telah melaporkan setidaknya 5.814 kematian akibat gempa. 

Jumlah korban meninggal di kedua negara diperkirakan masih akan bertambah. Sebab saat ini operasi pencarian dan penyelamatan korban masih berlangsung. 

Konfederasi Perusahaan dan Bisnis Turki memperkirakan, kerugian yang dialami Turki akibat gempa 6 Februari lalu mencapai 84,1 miliar dolar AS. 

Sebelumnya pejabat Turki pernah menyampaikan bahwa angka kerugian akibat gempa dapat melampaui 50 miliar dolar AS. 

 

Sumber: alarabiya 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement