Senin 13 Feb 2023 16:35 WIB

Masyarakat Kalsel Gelar Shalat Gaib untuk Korban Gempa Turki-Suriah

Shalat gaib untuk korban gempa Turki dan Suriah wujud persaudaraan atau ukhuwah.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Erdy Nasrul
Umat Muslim mengikuti shalat Ghaib di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (10/2/2023). Masjid Istiqlal menyelenggarakan shalat ghaib usai shalat Jumat untuk mendoakan para korban atas musibah bencana gempa bumi yang melanda Turki-Suriah.
Foto: Republika/Prayogi.
Umat Muslim mengikuti shalat Ghaib di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (10/2/2023). Masjid Istiqlal menyelenggarakan shalat ghaib usai shalat Jumat untuk mendoakan para korban atas musibah bencana gempa bumi yang melanda Turki-Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan yang ada di Kota Banjarmasin menggelar Shalat Gaib untuk korban gempa di Turki dan Suriah di Masjid Raya Sambil Muhtadin Banjarmasin, beberapa waktu lalu.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalsel DR H Muhammad Tambrin menjelaskan, kegiatan Shalat Gaib setelah shalat fardhu. "Alhamdulillah, ratusan jamaah Shalat Jumat di Mesjid Raya Sambil Muhtadin Banjarmasin ikut Shalat Gaib untuk saudara kita yang jadi korban gempa di Turki dan Suriah," ujarnya.

Baca Juga

Tambrin menyampaikan ibadah yang dilakukan itu sebagai doa untuk Turki dan Suriah yang mengalami gempa dahsyat magnitudo 7,7 pada Senin (6/2/2023) pukul 04.17 waktu setempat.

"Ribuan orang tewas,kita sangat berdukacita atas kejadian ini," kata Tambrin.

Sebagai saudara sesama Muslim, kata Tambrin, Kanwil Kemenag Kalsel menyerukan seluruh mesjid se-Kalsel untuk serentak menggelar Shalat Gaib setelah Shalat Jumat hari ini atas korban jiwa tersebut. "Kita ikut prihatin dan berdukacita, kita mendoakan untuk keselamatan dan kesembuhan yang sakit," ujarnya.

"Kita mendoakan saudara-saudara kita, semoga diampuni Allah SWT, dan syahid di dunia dandimasukkan ke dalam surga," tuturnya.Kepala Kantor PBB untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths memperkirakan, jumlah korban tewas akibat gempa yang mengguncang Turki dan Suriah dapat berlipat ganda atau menembus 50 ribu jiwa. Sejauh ini, total kematian di kedua negara tercatat telah mencapai 28 ribu orang.

“Saya pikir sulit untuk memperkirakan dengan tepat karena kita masih perlu mencari di bawah reruntuhan. Tapi saya yakin jumlahnya akan berlipat ganda atau lebih. Kita belum benar-benar menghitung jumlah korban tewas,” kata Griffiths dalam sebuah wawancara dengan Sky News.

Griffiths tiba di di Provinsi Kahramanmaras yang menjadi pusat gempa Turki pada Sabtu lalu. Dia memantau kondisi korban dan kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa. "Segera, pencarian dan penyelamatan orang-orang akan memberi jalan bagi badan-badan kemanusiaan yang tugasnya menjaga jumlah luar biasa dari mereka yang terkena dampak (gempa) untuk bulan-bulan berikutnya," kata Griffiths dalam sebuah video yang diunggah ke akun Twitter-nya.

Menurut badan bencana Turki, saat ini terdapat 32 ribu orang dari organisasi di negara tersebut yang terlibat dalam misi pencarian dan penyelamatan korban gempa. Sementara tim dari mancanegara berjumlah 8.294 personel. Sejauh ini, Turki telah mencatatkan sedikitnya 24.617 korban tewas akibat gempa. Sementara Suriah telah melaporkan 3.574 kematian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement