Sabtu 11 Feb 2023 09:03 WIB

Baznas Targetkan Dana Bantuan untuk Turki dan Suriah Minimal Rp 10 miliar

Baznas siapkan dana awal bantuan gempa Turki-Syurian sebesar Rp 5 Miliar

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Subarkah
Tim penyelamat mencari korban selamat di antara puing-puing sebuah bangunan yang hancur akibat gempa hebat di Kahramanmaras, Turkiye.
Foto: Xinhua/Mustafa Kaya
Tim penyelamat mencari korban selamat di antara puing-puing sebuah bangunan yang hancur akibat gempa hebat di Kahramanmaras, Turkiye.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Prof Dr KH Noor Achmad menyampaikan, Baznas menargetkan penggalangan dana bantuan untuk para penyintas gempa di Turki dan Suriah sebesar Rp 10 miliar. Dana ini adalah target minimal yang akan digalang Baznas RI dalam beberapa waktu ke depan.

"Untuk awal ini Rp 1 miliar. Awal keberangkatan. Dari Baznas Pusat sendiri paling tidak ada Rp 5 miliar, dan nanti dari Baznas Provinsi, Kabupaten/Kota. Ditambah dengan penggalangan dana melalui Kitabisa.com," kata dia di kantor Baznas RI, Jakarta, Jumat (10/2/2023).

Noor optimistis, target tersebut akan tercapai dalam waktu setengah bulan ini. Jika target ini tercapai atau bahkan lebih, tidak menutup kemungkinan, Baznas akan membangun rumah sakit atau masjid, tetapi tentu dengan izin pemerintah Turki.

Baznas, lanjut Noor, juga mengucapkan terima kasih kepada Kitabisa.com yang telah turut menggalang dana bantuan untuk penyintas gempa Turki dan Suriah. Hanya dalam waktu 10 jam, tergalang dana melalui Kitabisa.com sebesar Rp 300 juta.

"Dan kami akan galang dana dari seluruh Baznas seluruh Indonesia. Ini adalah bentuk kepedulian kami bahwa Baznas Tanggap Bencana tidak hanya membantu di dalam negeri tetapi juga di luar negeri," kata dia.

Sementara itu, Ketua Tim Baznas Tanggap Bencana untuk Turki dan Suriah, Ahmad Fikri, mengatakan telah berkoordinasi dengan relawan Baznas di Turki, yaitu para mahasiswa binaan Baznas. Total ada 20 relawan yang sudah berada di sana.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di sana, dan juga Konsulat Jenderal RI. Tadi pagi kami sudah berkoordinasi langsung antarkementerian lembaga bersama Kemenko PMK," ujarnya.

Ahmad menekankan, tim akan membawa bantuan dari masyarakat Indonesia agar bisa sampai dengan tepat sasaran. Dia menjelaskan, berdasarkan asesmen awal dan informasi Kementerian Luar Negeri dan KBRI, bantuan yang paling dibutuhkan saat ini adalah perlengkapan musim dingin dan logistik.

"Kebutuhan logistik atau kebutuhan makanan dan perlengkapan musim dingin seperti hitter, sarung tangan, termos, selimut, kaos kaki, dan lainnya. Itu yang paling utama. Untuk logistik, kita siapkan di sana. Sedangkan untuk rute perjalanannya nanti, kami akan ke Istanbul dulu, kemudian ada dua kemungkinan, ke lima daerah terparah atau stay dulu di Ankara," tuturnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement