REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Populasi pemukim Yahudi Israel di kawasan Tepi Barat Palestina terus mengalami penambahan. Seperti dilansir Iqna.ir pada Sabtu (4/2/2023), kelompok pro pemukim Yahudi, West Bank Jewish Population Stats, mencatat hingga 1 Januari 2023 populasi pemukim Yahudi di Tepi Barat mencapai 502.991 jiwa.
Jumlah tersebut meningkat lebih dari 2,5 persen dalam 12 bulan dan hampir 16 persen selama lima tahun terakhir. Angka-angka itu muncul ketika kabinet sayap kanan Israel telah menempatkan perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat dalam agendanya meskipun banyak protes dari masyarakat internasional dan rakyat Palestina.
Laporan itu, tidak termasuk Al Quds timur yang diduduki di mana lebih dari 200 ribu pemukim ditempatkan oleh Israel. Lebih dari tiga juta warga Palestina tinggal di Tepi Barat dan al Quds timur yang telah diduduki Israel sejak perang 1967.
Menurut hukum internasional semua permukiman Israel adalah ilegal. Dewan Keamanan PBB mengutuk kegiatan permukiman Israel di wilayah pendudukan dalam beberapa resolusi. Warga Palestina menginginkan Tepi Barat sebagai bagian dari negara merdeka di masa depan dengan al Quds Timur sebagai ibu kotanya.
Putaran terakhir pembicaraan Israel-Palestina runtuh pada 2014. Di antara poin-poin penting dalam negosiasi tersebut adalah perluasan permukiman ilegal Israel yang terus berlanjut.
Banyak orang Palestina percaya rencana Israel untuk mencaplok sepertiga dari Tepi Barat yang sudah diduduki, termasuk bagian dari Lembah Yordan yang strategis, hanyalah formalitas dan pendudukan de facto Israel atas tanah mereka telah berlangsung selama bertahun-tahun.