REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki memanggil Duta Besar Denmark untuk Ankara Danny Annan atas izin pembakaran kitab suci Alquran. Menurut sumber diplomatik, Turki memanggil Danny Annan pada Jumat (27/1/2023).
"Duta Besar Denmark di Ankara baru saja dipanggil ke Kementerian kami setelah diketahui bahwa serangan terhadap kitab suci kami, Alquran, diizinkan di Denmark hari ini (27 Januari)," kata sumber tersebut dilansir dari Anadolu Agency, Sabtu (28/1/2024).
"Disampaikan kepada duta besar bahwa kami sangat mengutuk izin tindakan provokatif ini, yang jelas merupakan kejahatan kebencian, dan bahwa sikap Denmark ini tidak dapat diterima," tambah mereka.
Mereka juga menekankan berharap agar tindakan tersebut tidak diizinkan. Serangan hari Jumat terjadi seminggu setelah Rasmus Paludan, seorang politisi Swedia-Denmark ekstrem kanan pada 21 Januari membakar salinan kitab suci Muslim, Alquran, di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm. Paludan melakukan aksinya bawah perlindungan polisi dan dengan izin dari pihak berwenang, sehingga menarik gelombang kecaman dari seluruh dunia Arab dan Islam.
Pada 22 Januari, Edwin Wagensveld, seorang politisi Belanda sayap kanan dan pemimpin kelompok Islamofobia Pegida, merobek halaman-halaman dari salinan Alquran di Den Haag. Video Wagensveld di Twitter menunjukkan bahwa dia membakar halaman-halaman kitab suci yang robek dalam wajan.