REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Imam Besar Al Azhar Ahmed al-Tayyeb mengadakan pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Italia dan Menteri Luar Negeri Antonio Tajani yang sedang berkunjung, Senin (23/1/2023). Dalam pertamuan ini, ia menyebut dialog adalah penyelamat bagi umat manusia untuk keluar dari krisis yang ada.
Tayyeb mengatakan, setiap visi dialog yang tidak didasarkan pada nilai-nilai agama dan moral tidak dapat bermanfaat bagi umat manusia. Kekalahan akan dirasakan banyak orang, ketika mereka bergantung pada perolehan materi dan mengabaikan agama, masalah yang menyebabkan perang dan krisis.
Dilansir di Egypt Independent, Rabu (25/1/2024), Imam Besar juga mengatakan saat ini dunia sangat membutuhkan kemajuan ilmiah dan agama, pada saat yang bersamaan. Diskusi dengan diplomat top Italia ini juga berlanjut tentang cara mempromosikan dialog agama dan budaya antara timur dan barat.
Dalam pertemuan tersebut, Tayyeb menyambut menteri luar negeri Italia dan delegasi pendampingnya di markas Al Azhar. Bersama-sama, mereka membahas kemajuan yang dicapai sejauh ini, dalam dialog antar agama dan pengikutnya di seluruh dunia.
Adapun upaya dialog tersebut merujuk pada Dokumen Persaudaraan Manusia di Abu Dhabi, yang ia tandatangani bersama dengan Paus Fransiskus dari Vatikan.
Menteri Luar Negeri Italia menyatakan kebahagiaannya bisa bertemu dengan Imam Besar Al Azhar. Ia juga menghargai inisiatif konferensi di antara para pemeluk agama, untuk membahas bagaimana menghadapi penghinaan terhadap simbol-simbol agama dan kesuciannya.
Diplomat tertinggi Italia menegaskan dialog adalah cara terbaik untuk perdamaian dan keamanan. Ia juga menekankan pentingnya lulusan Imam yang mampu memahami sifat masyarakat Italia, serta membekalinya dengan pemikiran moderat.
Terakhir, ia menyerukan untuk mengerahkan lebih banyak upaya agar keluar dari tuduhan prasangka yang menyebabkan Islamofobia di seluruh dunia.