REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut Porseni pertama kali Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Kota Solo selama sepekan sulit untuk mencari padanannya jika berkaitan dengan semangat.
"Tentu saja spirit dan semangatnya ini susah dicari padanannya," kata Ganjar saat sambutan di GOR Sritex, Senin (16/1/2023).
Ganjar bahkan mengatakan akan beda cerita jika pembukaan Porseni NU dapat dilangsungkan di Stadion Manahan. "Tentu saja ini di ruang kecil (GOR Sritex), jika stadion Manahan diizinkan untuk digunakan tentu kira kira ngalahin Asian Games," katanya.
Selain itu, Ganjar juga mengatakan bahwa delegasi dari 34 provinsi ada yang diantar oleh kepala daerah masing-masing. Menurutnya hal tersebut acara ini dapat menjadi rangsangan agar negara Indonesia jauh lebih baik di bidang olahraga dan seni.
"Tadi saya lihat delegasi diantar oleh kepala daerah, gubernur wakil gubernur, bupati, wakil bupati, walikota terima kasih sudah hadir pasti mereka bersemangat sekali. Dan acara inilah yang sebenarnya menjadi stimulus atau rangsangan agar negara kita bisa menempati peringkat yang jauh lebih baik di bidang olahraga dan seni," katanya.
Ganjar menilai hal tersebut adalah salah satu kontribusi dari salah satu ormas terbesar di Indonesia. Ganjar berharap Porseni dapat berlangsung secara fairplay.
"Ketika kemudian para atlet dihadirkan dan kita akan melihat kejuaraan ini tentu janji atlet sudah ada, janji wasit sudah ada semua fair play dan sportif. Pasti semuanya siap kalah dan siap menang, tidak ada permainan belakang semuanya akan transparan dan kita akan melihat semuanya," tegasnya.
Ganjar berekspektasi bahwa Porseni NU dapat memberikan bibit bibit unggul tidak hanya di ajang nasional tapi Internasional kedepannya. "Tentu saja ini bagian dari pembibitan atlet atlet yang kita harapkan muncul, di sea games asian game dan tingkat tertinggi olimpiade, dan akan kita buktikan besok bagaimana atlet atlet akan bermain, akan kita catat yang berbakat ini bisa ngak kita kembangkan atlet yang luar biasa," katanya.