Selasa 10 Jan 2023 06:15 WIB

Taj Mahal Dinilai Kolaborasi Terbaik Muslim dan Hindu

Kerja Sama Muslim dan Hindu bisa dilihat dari Taj Mahal.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Taj Mahal Dinilai Kolaborasi Terbaik Muslim dan Hindu. Foto: Taj Mahal India
Foto: EPA
Taj Mahal Dinilai Kolaborasi Terbaik Muslim dan Hindu. Foto: Taj Mahal India

REPUBLIKA.CO.ID, KOLKATA -- Peraih Nobel Amartya Sen merasa kebutuhan saat ini adalah mendorong orang dan komunitas untuk bekerja sama. Menurutnya, Taj Mahal merupakan contoh terbaik dari kolaborasi Muslim dan Hindu.

Tidak hanya itu, contoh kerja kolaboratif antara umat Hindu dan Muslim lainnya pun ditampilkan oleh Dara Sikoh, putra sulung Shah Jahan. Sikoh menerjemahkan 50 Upanishad dari bahasa Sanskerta ke Persia, memungkinkan dunia mengetahui tentang kitab suci Hindu, budaya Hindu dan tradisi Hindu.

Baca Juga

Dilansir di Times of India, Senin (9/1/2023), seorang profesor di Visva-Bharat, Biswajit Roy, membacakan kutipan dari 'Bharater Hindu Musalmaner Jukto Sadhana' karya Kshitimohan milik Sen. Hal ini dilakukan untuk menyoroti tradisi kedua komunitas yang bekerja sama dalam bidang arsitektur, sastra, musik, dan beberapa hal yang lain.

Tidak hanya itu, Sen juga kerap berbicara tentang beberapa hal negatif dari keragaman, berfokus pada "perbedaan" dan "perselisihan" dalam masyarakat.

Dia mengatakan itu adalah masalah yang memprihatinkan, ketika sebagian orang kelaparan dan yang lain memiliki kekayaan yang sangat besar, ketika ada bagian yang putus sekolah dan tidak mampu sekolah, sedangkan ada bagian yang bisa menimba ilmu hanya karena kekayaannya.

“Hal ini menimbulkan pertanyaan sejauh mana keberagaman itu baik. Kita harus memikirkan sisi positif dari keberagaman serta permasalahannya,” katanya.

Lebih lanjut, Sen lantas menambahka diskriminasi kasta, yang juga merupakan bentuk keberagaman, harus disingkirkan. Banyak keragaman disebut telah menelan India baru.

Dia merasa ada sesuatu yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Dalam hal ini merujuk pada pemikiran Gandhi selama gerakan nasionalis, di mana dia mengatakan bahwa "perbedaan" harus dikurangi.  

Sumber:

https://timesofindia.indiatimes.com/city/kolkata/taj-mahal-finest-example-of-hindu-muslim-collaboration-says-nobel-laureate-amartya-sen/articleshow/96841738.cms

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement