REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Umat Islam sudah sangat familiar dengan Surah Al Fatihah yang berada di awal Alquran. Mengapa Surah Al Fatihah berada di awal Alquran?
Pakar Ilmu Tafsir Prof Quraish Shihab dalam Tafsir Al Mishbah menjelaskan, Syekh Muhammad Abduh menyebut bahwa menyangkut kandungan Al Fatihah yang bersifat global yang dirinci oleh ayat-ayat lain sehingga ia bagaikan mukaddimah atau pengantar bagi kandungan surah-surah lain.
Bahwa ayat-ayat Surah Al Fatihah merupakan rincian dari ayat-ayat yang lain, yang mana telah dikemukakan oleh ulama-ulama jauh sebelum Syekh Muhammad Abduh. Abu Hasan Al Harrali seorang sufi dan ulama ketika menafsirkan surah ini mengatakan, Al Fatihah adalah induk Alquran.
Sebab ayat-ayat Alquran seluruhnya terinci melalui kesimpulan yang ditemukan pada ayat-ayat Al Fatohah. Tiga ayat pertama Surah Al Fatihah mencakup makna-makna yang dikandung oleh Asmaul Husna.
Semua rincian yang terdapat di dalam Alquran menyangkut Allah bersumber dari ketiga ayat pertama itu. Ketiga ayat terakhir dari Firman-Nya, “Ihdina shirotol mustaqim” mencakup segala yang meliputi urusan makhluk dalam mencapai Allah dan menoleh untuk meraih rahmat-Nya serta mengesampingkan selain-Nya.
Semua rincian yang terdapat di dalam Alquran bermuara kepada tiga ayat tersebut. Sedangkan segala sesuatu yang menjadi penghubung antara makhluk dengan Khaliq terinci dalam firmannya “Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in”.