Senin 09 Jan 2023 07:59 WIB

Khofifah: Kami bersama Baznas Membuat Program Satu Keluarga Satu Sarjana

Khofifah menjelaskan, satu keluarga satu sarjana fokus pada beasiswa bagi guru.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah).
Foto: ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan pengembangan Pulau Madura dan kepulauan di sekitarnya, sebagai salah satu program kerja Nawa Bhakti Satya yang diusung pemerintah provinsi setempat, membutuhkan dukungan tokoh masyarakat dan ulama.

"Program kerja Nawa Bhakti Satya adalah upaya memajukan dan memuliakan masyarakat Jatim, termasuk di Pulau Madura," kata Khofifah melalui keterangan tertulisnya di Surabaya, Ahad.

Gubernur Khofifah mengatakan, kawasan Madura dan kepulauan di sekitarnya merupakan salah satu prioritas dalam program kerja setahun mendatang, sebagaimana telah diputuskan dalam rapat koordinasi bersama kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada 6 Januari 2023.

Usai menggelar rapat koordinasi tersebut, Gubernur Khofifah menerima kunjungan Badan Silaturahmi Ulama Madura (BASRA) di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Kepada ulama dari empat kabupaten di Pulau Madura tersebut, Khofifah menyampaikan salah satu program prioritas yang telah disepakati dalam rapat koordinasi bersama kepala OPD Pemprov Jatim adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Kami bersama Badan Amil Zakat Nasional Jatim memiliki program strategis bertajuk satu keluarga satu sarjana. Ini merupakan program efektif bagi mahasiswa guna membantu meraih gelar sarjananya. Silakan diakses," ujar dia.

Gubernur Khofifah menerangkan, program ini fokus pada pemberian program beasiswa pendidikan bagi para guru madrasah diniyah di lingkungan pondok pesantren untuk melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan tinggi atau sarjana.

Selain itu, dari sektor pembangunan infrastruktur, Pemprov Jatim terus melakukan penyempurnaan sarana dan prasarana, khususnya akses keluar-masuk Pulau Madura.

Dicontohkan, salah satunya kehadiran Pelabuhan Jangkar di Situbondo yang keberadaannya secara khusus bisa mempercepat akses dari Jatim sisi timur menuju Madura. Pelabuhan Jangkar sudah menggunakan movible bridgesehingga dirasa aman bagi pengendara dan penumpang kapal penyeberangan.

"Ini cara kami memuliakan masyarakat Madura, melalui pembangunan di wilayah pelabuhan yang kita lengkapi kanopi bagi pejalan kaki dengan fasilitas baru, lengkap dan modern. Begitu pula dermaga di Dungkek Sumenep dan Gili Iyang Sumenep," kata dia.

Terkait pembangunan infrastruktur, Khofifah memastikan di Kepulauan Sumenep sudah lebih banyak yang dialiri listrik.

"Pemprov Jatim bersama PLN berusaha memaksimalkan elektrifikasi di kepulauan Sumenep," ujar Khofifah.

Mantan Menteri Sosial itu menyatakanmelalui Dinas Kesehatan, Pemprov Jatim juga telah mengirim tim medis lengkap, yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, PPDS, perawat dan tim teknis, untuk memberi pelayanan bagi masyarakat kepulauan.

"Dukungan dari tokoh masyarakat, khususnya ulama di Madura, sangat penting. Keikutsertaan para ulama akan memberikan kekuatan tersendiri dalam upaya pemuliaan sosial ekonomi masyarakat pasca pandemi dan upaya memajukan Madura," kata dia.*

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement