REPUBLIKA.CO.ID, STOCKTON ON TEES – Sebuah masjid di Stockton On Tees, Inggris mengumandangkan adzan pertama di luar ruangan. Ialah Masjid Faruq Al Azam yang berada di Bowesfield Lane, Stockton On Tees, Inggris.
Masjid itu menjadi masjid pertama di Timur Laut yang mengumandangkan adzan di luar ruangan setiap Jumat sekitar pukul 13:15 waktu setempat.
Anggota Komite Dewan Lokal telah memberikan izin kepada Masjid Faruq Al Azam melakukannya. Seperti dilansir Teesside Live pada Ahad (8/1/2023) para pengurus Masjid Faruq Al Azam memilih untuk mengumandangkan adzan di luar ruangan pada Jumat karena hari banyak jamaah yang datang hingga seribu masjid.
"Kami menghadiri adzan luar ruangan pertama tahun ini dan para anggota merasa bangga dan bersyukur bisa melakukannya setiap pekan," kata seorang jamaah.
Jangeer Hussain, Sugeer Ahmed dan Saeed Bashir adalah anggota masjid Stockton. Pengurus baru-baru ini menyalakan lampu masjid dengan warna Bendera Persatuan sebagai penghormatan kepada Ratu dan bersama-sama menyalakan lampu hijau untuk adzan mingguan di luar ruangan.
Adzan di luar ruangan berlangsung antara satu hingga dua menit dan tidak lebih keras dari lonceng Gereja.
"Kami ingin berterima kasih kepada dewan dan orang-orang yang mendukung untuk membiarkan ini berlanjut. Terima kasih khusus kepada anggota dewan Louise Baldock dan anggota dewan Mohammed Javed," kata Ketua Masjid Faruq Al Azam, Tariq Sadiq.
"Dukungan adzan di luar ruangan menyebarkan pesan bahwa Teesside bukanlah tempat untuk rasisme," kata Wakil ketua Sufi Mubeen.
Dilansir di Spiked Online, menurut data 2016, secara keseluruhan ada lebih dari tiga juta Muslim di Inggris. Mengingat tingkat kelahiran yang tinggi di kalangan Muslim, jumlah itu diperkirakan akan meningkat secara dramatis.
Baca juga: Al-Fatihah Giring Sang Ateis Stijn Ledegen Jadi Mualaf: Islam Agama Paling Murni
Kendati demikian Islamofobia dan kejahatan kebencian anti-Muslim di Inggris mengalami peningkatan.
Pada 2018, misalnya, terdapat 1.200 laporan tentang serangan Islamofobia. Jumlah tersebut meningkat 26 persen dibandingkan 2017.
Terdapat beberapa faktor yang memicu melonjaknya kejadian Islamofobia, seperti Brexit (proses hengkangnya Inggris dari Uni Eropa) dan proliferasi kelompok sayap kanan memanipulasi kesalahpahaman tentang imigrasi serta keyakinan.