Ahad 08 Jan 2023 04:44 WIB

Syekh Ahmad Naeno, Mualaf Asal Jepang yang Begitu Takjub dengan Islam Indonesia

Syekh Ahmad Naeno menyatakan mualaf sejak usia remaja hingga akhirnya mendalami Islam

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Syekh Ahmad Naeno menyatakan mualaf sejak usia remaja hingga akhirnya mendalami Islam
Foto:

Ahmad merenungi tentang tujuan kehidupan manusia. Semula, ia berharap dapat menemukan jawaban dari keyakinan agama leluhurnya. Namun, dari sana dirinya merasa tidak mendapatkan kemantapan hati.

Pada saat itulah Ahmad mulai membuka-buka lagi beberapa buku pemberian orang tua angkatnya. Pustaka itu menerangkan perihal ajaran Islam, termasuk yang menjelaskan tentang tujuan kehidupan manusia.

Dalam Alquran surah adz-Dzaariyat ayat 56, Allah berfirman, yang artinya, "Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." Cukup lama Ahmad memikirkan makna ayat tersebut. Karena belajar secara otodidak, ia kurang mendapatkan bimbingan mengenai tafsir firman Allah itu. Bagaimanapun, pintu hidayah terbuka untuknya melalui jalan lain.

Saat berada di perpustakaan kampus, dirinya mendapati sebuah buku tentang Malcolm X. Tokoh perjuang an emansipasi itu berasal dari Amerika Serikat (AS). Seluruh hidupnya didedikasikan untuk mengangkat derajat masyarakat bawah, khususnya dari kalangan etnis kulit gelap.

Ahmad membaca buku autobiografi mengenai sosok tersebut. Ia amat terkesan oleh perjalanan kehidupan Malcolm X. Ini adalah seorang tokoh yang semula dikenal sebagai berandal, lalu menjadi pejuang hak asasi manusia (HAM). Semua itu bermula sejak pahlawan Amerika Serikat itu memeluk Islam.

Salah satu adegan yang mengesankannya adalah ibadah haji. Dalam kesaksian Malcolm X, ritual tersebut sangat luar biasa. Jutaan orang berkumpul di satu titik yang sama. Mereka datang dari berbagai negeri.

Mereka terdiri atas beragam kelompok etnis. Di Masjidil Haram, setiap insan itu tampil setara dan apa adanya. Semuanya sama-sama merupakan hamba Allah SWT yang mengharapkan ridha-Nya.

Kemudian, Ahmad pun menyaksikan video tentang haji. Dan, memang, terasa betul kesan yang direkam Mal com X itu. Begitu banyak orang berkumpul. Mereka se mua berada di sana hanya untuk beribadah kepada Tuhan. Sungguh pemandangan yang menakjubkan, ucapnya.

Beberapa pekan sesudah itu, hati Ahmad kian mantap untuk memeluk Islam. Akhirnya, dalam usia 18 tahun dirinya menjadi seorang Muslim. Ikrar syahadat dilafalkannya dengan bimbingan seorang pemuka agama di sebuah masjid dekat kampusnya.

Sejak menjadi mukmin, ia pun memilih nama baru, yakni Ahmad. Itulah nama yang lebih suka dipakainya, alih-alih nama lamanya, Steve Naoki. Keputusannya untuk memeluk Islam bukan tanpa tantangan.

Tekanan terbesar datang dari ayah kandungnya. Bapaknya itu murka begitu mendengar kabar keislaman dirinya. Bahkan, Ahmad tidak sekadar dimarahi, tetapi juga tidak lagi dianggap anak.

Bagaimanapun, Ahmad terus dan selalu memandang ayahnya dengan penuh respek. Dengan sekuat tenaga, dirinya mengamalkan ajaran Islam mengenai adab seorang anak terhadap kedua orang tua. Selama sang ayah tidak memaksanya untuk murtad, ia menaatinya dengan hormat dan kasih sayang.

Baca juga: Islam akan Jadi Agama Mayoritas di 13 Negara Eropa pada 2085, Ini Daftarnya 

Kini, Ahmad telah lebih dari 25 tahun berkecimpung di dunia dakwah. Sejak menjadi Muslim, dirinya banting setir dalam dunia akademik, yakni berfokus pada studi keislaman. Malahan, ia pernah meraih beasiswa untuk studi ke Damaskus (Suriah) dan Madinah (Arab Saudi).

Selama di Asia barat, Ahmad konsisten mempelajari berbagai ilmu agama. Akhirnya, ia memperoleh sanad sehingga dipandang layak untuk menjadi pendakwah. Begitu kembali ke tanah airnya, lelaki berkacamata itu mengisi posisi sebagai imam masjid setempat.

Dalam kesibukannya melakukan syiar Islam di Negeri Sakura, penyuka genre musik nasyid itu beberapa kali diundang untuk mengisi agenda di berbagai negara. Pada 2018 lalu, Syekh Ahmad Maeno sempat menghadiri konferensi tarekat di Jawa Tengah.

Menurut dia, masyarakat Muslim Indonesia dapat menjadi contoh bagi umat Islam di berbagai belahan dunia. "Saya begitu takjub dengan kuatnya silaturahim orang-orang Indonesia," katanya.    

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement