Jumat 06 Jan 2023 11:43 WIB

Kiaiku, Kakek Anak-Anakku: Sekilas Pandang Sosok dan Kiprah KH A Wahab Muhsin

KH A Wahab Muhsin aktif berkhidmah untuk lembaga pendidikan dan umat

Pesantren Sukahideng Tasikmalaya, di bawah asuhan almarhum KH A Wahab Muhsin
Foto:

Oleh : Prof Syihabuddin, guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Santri Sukahideng 1969

Di tengah keluarga

Ema (ibu ajengan Hj Siti Sofiah) begitu kami putra-putri dan cucu-cucu memanggilnya, sangat berperan di balik kesibukan Abah. Di samping melaksanakan kewajiban sebagai ibu rumah tangga, beliau merangkap sebagai manajer di pesantren, beliaulah yang mengelola administrasi pesantren dari A sampai dengan Z nya. 

Ema juga yang punya inisiatif mengadakan sillaturahim keluarga setiap dua bulan sekali yang sudah berlangsung sekian lama. Abah dan Ema sangat dekat hubungannya dengan seluruh anggota keluarga, setiap putra-putrinya memiliki kesan tersendiri. Demikian pula dengan cucu-cucunya. Dalam pertemuan keluarga itu, sering muncul kerinduan kepada abah dan ema, ingat kepada nasihat dan amanat-amanatnya. 

Di samping itu ada yang bercerita tentang pribadinya yang sangat luhur. Abah dan ema  tidak pernah “geunggeureuhan”, putra-purinya dipersilakan  menyalurkan hobinya masing-masing, ada yang hobinya memelihara ayam, ada yang hobi main layang-layang dan brik-brikan, ada yang hobi bernyanyi sampai jadi penyanyi Almanar, ada juga yang hobi baca puisi hingga juara baca puisi se-kabupaten.

Tapi umumnya putra-putri abah senang olah raga terutama maen bola voli. Sekarang, alhamdulillah semuanya bisa berperan sesuai dngan tugasnya masing-masing

Abah dan Ema  sering mengunjungi putra-putrinya yang di Bandung, Karawang, kota Tasik, Sukaraja dan Yogyakarta. Ketika berkunjung ke Jogja misalnya, beliau senang mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Beliau bisa berlama-lama mengunjungi Keraton, Candi dan Musium Dirgantara. 

Di sela-sela waktu kunjungan itu abah sering menuliskan sendiri, wirid-wirid yang sebaiknya kami amalkan. Kami semua berusaha mengamalkan semua yang menjadi amanatnya.

Kami semua pun sangat prihatin dengan penyakit yang sempat abah derita di akhir hayatnya, namun kami semua mengikhlaskan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.

Abah berpulang ke Rahmatullah pada malam Jumat pukul 23.00 tahun 2000. Selang beberapa tahun kemudian ema pun menyusulnya. Semoga beliau berdua mendapat ampunan Allah SWT. Āmìn

 

 

31 Desember 2022/ 08 Jumadil Akhir 1444, disampaikan pada Seminar Milad Satu Abad Pesantren Sukahideng Tasikmalaya, 31 Desember 2022

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement