Kamis 29 Dec 2022 17:01 WIB

Kendalikan Harga, Mesir Pasok Kebutuhan Pangan Ramadhan Lebih Awal

Biasanya penjualan makanan dengan harga murah dimulai dua pekan sebelum Ramadhan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Warga Mesir membeli kue tradisional, Qatiaf, selama bulan Ramadhan di Kairo. Kendalikan Harga, Mesir Pasok Kebutuhan Pangan Ramadhan Lebih Awal
Foto: EPA/Khaled Elfiqi
Warga Mesir membeli kue tradisional, Qatiaf, selama bulan Ramadhan di Kairo. Kendalikan Harga, Mesir Pasok Kebutuhan Pangan Ramadhan Lebih Awal

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pengendalian harga pangan Ramadhan yang dilakukan setiap tahun di Mesir akan diluncurkan tiga bulan lebih awal dari biasanya pada 2023. Biasanya penjualan makanan dengan harga yang lebih murah di Mesir dimulai dua pekan sebelum Ramadhan.

Namun, penurunan pasokan bahan makanan penting dan kekurangan mata uang asing diperlukan untuk melepaskan makanan dari pelabuhan. Pemerintah Mesir pun memutuskan meluncurkan dorongan berikutnya lebih awal.

Baca Juga

"Keputusan menyediakan barang-barang ini pertama-tama untuk membuat orang merasa nyaman bahwa barang paling penting yang mungkin mereka butuhkan selama Ramadhan tersedia dalam jumlah yang cukup," kata Wakil Menteri Pasokan Mesir Ibrahim Ashmawy, dilansir The National News, Kamis (29/12/2022).

Menurutnya, langkah tersebut juga akan memberi orang banyak waktu untuk menyimpan makanan menjelang Ramadhan. Dalam dua bulan pertama, hanya barang-barang penting seperti beras, pasta, minyak goreng, dan daging yang akan dijual di berbagai gerai pemerintah. Gerai ini akan didirikan di 27 provinsi Mesir untuk mendistribusikan barang-barang diskon.

Barang-barang yang digunakan dalam hidangan tradisional Ramadhan, termasuk buah-buahan dan kacang-kacangan kering, akan tersedia di gerai menjelang bulan suci untuk memastikan barang-barang tersebut segar. Gerai akan dibuka bersamaan dengan toko swasta yang kemungkinan besar akan menjual barang yang sama dengan harga lebih tinggi.

Wakil Kepala Federasi Kamar Dagang Mesir, Mohamed Al Masry mengatakan, barang-barang di outlet pemerintah akan menjadi sekitar tujuh persen hingga 10 persen lebih murah daripada outlet swasta lain. Kementerian pasokan dan pertanian Mesir juga akan mendirikan outlet distribusi terpisah secara nasional untuk mendistribusikan barang-barang tersebut.

Lebih banyak gerai akan diatur oleh angkatan bersenjata negara, yang memiliki sejumlah besar perusahaan manufaktur makanan. Pemerintah Mesir berharap, dengan meningkatkan pasokan bahan makanan di toko-toko berdiskon, ini akan mengurangi permintaan warga akan alternatif yang lebih mahal yang tersedia di toko-toko sektor swasta.

"Ini akan memaksa pedagang swasta untuk menurunkan harga. Ini masalah ekonomi sederhana, jika kita meningkatkan pasokan barang-barang ini di pasar, itu akan mengurangi harga di mana-mana," kata Ashmawy.

Dengan inflasi tahun-ke-tahun yang mencapai level tertinggi dalam lima tahun sebesar 18,7 persen pada November, harga-harga terus meningkat secara dramatis bagi warga Mesir. Bulan ini, pemerintah mengambil langkah-langkah untuk memitigasi kenaikan harga, termasuk berjanji untuk memberlakukan "kisaran harga wajar" pada barang yang dijual di toko swasta. Padahal sepanjang Desember, harga hampir semua bahan makanan terus naik.

Kondisi tersebut telah meningkatkan jumlah barang makanan yang disubsidi negara sehingga dapat dibeli oleh pemegang kartu makanan, menaikkan upah minimum dan menunda setidaknya dua kali kenaikan tarif listrik yang direncanakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement