Sabtu 24 Dec 2022 22:57 WIB

Natal 2022, MUI Ajak Masyarakat Jaga Kolaborasi dan Harmonisasi

Wakil Ketua MUI sebut kolaborasi bermakna saling hormati bersama-sama

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr KH Marsudi Syuhud menyatakan bahwa sangat penting adanya kolaborasi, yakni upaya untuk saling menghormati secara bersama-sama bahkan tanpa adanya sekat perbedaan agama.
Foto: Dok Istimewa
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr KH Marsudi Syuhud menyatakan bahwa sangat penting adanya kolaborasi, yakni upaya untuk saling menghormati secara bersama-sama bahkan tanpa adanya sekat perbedaan agama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Natal dan Tahun Baru (Nataru) memang menjadi hal yang sangat penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk bisa terus meningkatkan kolaborasi dan harmonisasi.

Sebagaimana diketahui, saat ini Umat Nasrani merayakan Natal dan sebagian yang lain akan menyongsong penyambutan Tahun Baru 2023.

Terkait hal tersebut, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr KH Marsudi Syuhud menyatakan bahwa sangat penting adanya kolaborasi, yakni upaya untuk saling menghormati secara bersama-sama bahkan tanpa adanya sekat perbedaan agama.

“Kolaborasi yang dimaksud adalah bagaimana kita saling menghormati bersama-sama dan melakukan sesuatu yang kita saling membutuhkannya. Sehingga kita harus melakukan sesuatu yang tidak ada sekat-sekat agama di dalamnya,” ujarnya dalam diskusi di salah satu stasiun televisi swasta, Sabtu (24/12).

Menurutnya, jika seluruh masyarakat sudah bersepakat untuk bisa membangun negara secara bersama-sama, maka semuanya akan menjadi nyaman dan mampu menjadi bangsa yang satu.

Tentunya, diharapkan seluruh rangkaian Nataru bisa berjalan dengan aman, nyaman bahkan tanpa adanya gangguan dari pihak manapun.

Untuk itu, situasi yang damai, serta yang aman dan terkendali ini harus benar-benar bisa secara bersama-sama diciptakan oleh semua elemen masyarakat.

Pasalnya, memang setiap warga negara memiliki hak sekaligus kewajiban untuk terus senantiasa menjaga dan menciptakan keamanan wilayah masing-masing.

“Barang siapa yang sudah sepakat untuk membangun negara secara bersama-sama dan bersatu agar kita nyaman secara bersama-sama, maka semua akan menjadi umat yang satu, bangsa yang satu,” tambah Kyai Marsudi.

Untuk terus bisa menjaga persatuan berbangsa, Wakil Ketua MUI tersebut menambahkan bahwa masyarakat harus mampu untuk terus mengikuti aturan yang ada.

Pasalnya, ungkap Kyai Marsudi, jika telah mengikuti segala aturan yang ada, maka masyarakat akan bisa jauh lebih harmonis dan tertib serta aman.

“Bangsa ini adalah bangsa yang satu, yang diikat oleh kebersamaan, kita sudah menyatu dengan kesepakatan nasional. Maka dari sini kita tinggal mengikuti aturan yang ada, harmonis adalah tertib dan mengikuti aturan. Jika semua sudah mengikuti aturan, maka bangsa ini akan aman,” ucapnya.

Selanjutnya, kiat untuk bisa terus menjaga harmonisasi dari elemen masyarakat menurutnya adalah harus ada pemberian ruang bagi adanya dialog dan diskusi.

Karena dengan adanya ruang yang sangat terbuka lebar, maka sama saja menjadikan Indonesia sebagai rumah bersama.

“Nomor dua, bagaimana kita bisa harmonis adalah harus bisa memberi ruang, adanya ruang dialog dan ruang diskusi. Ini sangat bermanfaat untuk Muslim sesama Muslim bahkan untuk Muslim bagi Non-Muslim, jadikan Indonesia sebagai rumah besar,” pungkas Kyai Marsudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement