REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Salah satu permasalahan perjalanan ibadah umroh ke tanah suci adalah ketelantaran jama’ah. Biasanya hal tersebut disebabkan oleh ketersediaan pesawat pengangkut jamaah.
Hadirnya Dream Aviation—salah satu uit bisnis dari Dream Tour diyakini bisa menjadi solusi meminimalisir risiko tersebut. Hal tersebut disampaikan oleh Rudi Nurudin Ambari, Kasubdit Perizinan Umroh, Akreditasi dan Bina PPJU Kementerian Agama, dalam event Grand Launching Dream Aviation, yang berlangsung Rabu (14/12/2022) di The Westin Jakarta.
Dream Aviation, menurut Rudi mampu memberangkatkan para jama’ah umroh secara langsung dari Indonesia ke beberapa destinasi di Saudi Arabia, Jeddah dan Madinah. “Charter Flight yang diakukan oleh Dream Aviation adalah cara terbaik meminimalisir risiko ketelantaran jama’ah, karena penerbangan tidak transit,” terangnya dalam siaran persnya, Kamis (15/13/2022)
Sementara itu, Muhammad Umar Bakadam, CEO Dream Aviation menuturkan, Dream Aviation adalah unit usaha dari Dream Tour yang berfokus pada charter flight khusus untuk jama’ah umroh, yang diberangkatkan dari beberapa kota besar, Jakarta, Surabaya, Makassar, Medan, Batam, Palembang, dll.
Dream Aviation berdiri sejak tahun 2017 dan saat itu memberangkatkan jama’ah seminggu sekali menggunakan pesawat berbadan besar dari Lion Group, yakni maskapai Lion Air dan Batik Air. “Sekarang Dream Aviation dalam seminggu sekali telah menerbangkan sebanyak 36, kali dari seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dalam sebulan Dream Aviation memberangkatkan antara 50 – 60 jama’ah umroh per bulan dari seluruh Indonesia. Bahkan pernah memberangkatkan 61 ribu jama’ah dalam sebulan.
“Tahun ini, Dream Aviation total telah memberangkatkan 322.380 jama’ah dari seluruh Indonesia. Tahun depan, per bulan Agustus kami mentargetkan memberangkatkan sebanyak 50 penerbangan per minggu,” tambahnya.
Guna memberikan pelayanan terbang lebih aman, umroh menjadi nyaman bagi para jama’ah yang dibawa oleh para mitra Dream Tour, Dream Aviation meneken kerja sama selama setahun dengan Lion Air Group.
“Pesawat Lion Air Group yang kita carter mencapai 65 persen dalam setahun. Dan dalam satu bulan bulan Dream Aviation menggunakan 150 pesawat untuk memberangkatkan jama’ah haji dari seluruh Indonesia,” pungkasnya.
Dikesempatan yang sama, Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi, Presiden Direktur Lion Air Group menyatakan, dengan menggunakan direct flight, tentu diharapkan akan mengurangi risiko ketelantaran para jamaah umroh.
“Dengan jaringan dan jumlah pesawat yang dimiliki oleh Lion Air Group, sudah saatnya Indonesia menjadi tuan rumah pemberangkatan jamaah haji dan umroh dari ASEAN,” pungkasnya.