REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Wakil Kepala Misi Israel di Maroko, Eyal David, menyampaikan solidaritas yang ditunjukkan tim sepak bola Maroko pada gelaran Piala Dunia 2022 tidak mewakili posisi raja Maroko. Dia menuturkan, pengibaran bendera Palestina tidak diperintahkan oleh Raja Maroko Mohammed VI.
"Saya bertanya kepada pejabat pemerintah Maroko dan mereka menjelaskan kepada saya bahwa pengibaran bendera Palestina oleh tim nasional tidak mewakili kehendak raja tetapi merupakan inisiatif lokal dari salah satu pemain yang bermain di Saudi," kata Eyal David, seperti dilansir The New Arab, Rabu (14/12/2022).
Pernyataan diplomat Israel itu merujuk pada Hamdallah Abderrazak karena dia adalah satu-satunya pemain tim Maroko yang bermain di Al-Ittihad Saudi. Beberapa pemain Maroko juga terlihat memegang bendera tersebut, termasuk Abdelhamid Sabiri, yang bermain di Klub Italia Unione Calcio Sampdoria.
Komentar pejabat Israel itu muncul setelah media Israel mengungkap ketidaknyamanannya terkait solidaritas Palestina yang ditunjukkan pemain Maroko sehingga mendesak pejabat Maroko memberikan penjelasan. Penulis Prancis Georges Marc-Benamou meminta raja dan pemerintah Maroko untuk meminta maaf atas hal tersebut.
Pada laga Piala Dunia 2022, bendera Palestina mengiringi tim dan suporter Maroko sejak dimulainya Piala Dunia. Solidaritas mereka dengan Palestina berakar pada budaya Ultras sepak bola di Maroko. Dengan nyanyian anti-rezim Israel, para penggemar Raja Club Casablanca telah mengguncang stadion selama bertahun-tahun dengan nyanyian seperti "O Palestina tercinta".
Normalisasi hubungan antara Maroko dan Israel pada 2020 membuat nyanyian semakin keras setelah Ultra Maroko akhirnya diizinkan kembali ke stadion awal tahun ini menyusul berakhirnya pembatasan pandemi. Ratusan warga Maroko juga menyerukan boikot saluran olahraga TV negara Arriyadia setelah tweet pro-Israel tentang kemenangan Atlas Lions di Piala Dunia.
Pada 22 Desember, Rabat dan Tel Aviv akan merayakan ulang tahun normalisasi hubungan mereka selama dua tahun ketika puluhan perjanjian kerja sama ditandatangani di beberapa bidang. Namun suara anti-normalisasi terus menggemakan jalanan Maroko.