REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK- - Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Barat (Kalbar) Ria Norsan optimis bahwa dana zakat bisa membantu pemerintah dalam memberantas kemiskinan jika dikelola dengan baik, karena zakat memiliki potensi yang sangat besar untuk membantu umat khususnya Muslim.
"Karena potensi zakat ini sangat luar biasa, saya dulu belajar zakat ini sampai studibanding ke Malaysia, bagaimana Malaysia itu mengolah dana zakat sebaik mungkin dan semaksimal mungkin, tidak ada yang lebih baik dari Malaysia," kata Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan di Pontianak, Ahad.
Menurutnya, hal itu sangat berpotensi luar biasa dalam membantu banyak hal. Selain membantu pemerintah dalam rangka mengentaskan kemiskinan, umat islam juga dapat membangun masjid, untuk pendanaannya seharusnya.
"Jadi dengan adanya dana itu, umat islam tidak sampai harus meminta-minta di jalanan untuk tujuan membangun masjid, malu kita. Makanya saya punya program sebagai Ketua DMI, saya ingin dari 4.043 masjid yang ada di Kalbar, nanti kita punya program, misalnya bagaimana membangun masjid dari hasil masjid juga," tuturnya.
Kemudian, dia menjelaskan caranya bisa dengan setiap masjid menyumbangkan danannya ke DMI, kemudian DMI yang mengumpulkan untuk disalurkan lagi pada pembangunan masjid yang lain. Semua itu dinilai bisa dilakukan asal semua pihak kompak.
Dalam hal ini, Norsan mengucapkan terima kasih kepada Baznas Kalbar yang telah melaksanakan dialog bertajuk Pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah untuk Kemandirian Umat Islam Kalbar kemarin.
"Menurut saya, kegiatan tersebut sangat bermanfaat dalam rangka pengelolaan zakat, infak dan sedekah, untuk menuju kemandirian umat islam di Kalbar. Ketika zakat bisa dikelola secara profesional, saya yakin umat islam khususnya di Provinsi Kalbar tidak ada yang mengalami kemiskinan lagi," katanya.
Selain itu, Norsan juga mengajak semua pihak untuk bersinergi dengan pemerintah daerah. Termasuk ke pemerintah kabupaten/kota, Norsan berharap bisa mendukung Baznas dalam melaksanakan operasional di daerah masing-masing.
"Kalau kita lihat di Indonesia ini penduduk Muslimnya sekitar 80 persen ke atas, artinya potensi zakat sangat luar biasa, tinggal bagaimana kita mengelola sebaik mungkin," katanya.