Jumat 09 Dec 2022 19:38 WIB

Netanyahu Buat Klaim Palsu Lagi, Sangkal Keberadaan Palestina

Milisi Israel mengusir warga Palestina dari tanah mereka pada 1948.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
 Ketua partai Likud Benjamin Netanyahu dan istrinya Sara memberikan suara di tempat pemungutan suara selama pemilihan Israel di Yerusalem, Selasa, 1 November 2022. Netanyahu Buat Klaim Palsu Lagi, Sangkal Keberadaan Palestina
Foto:

Selama wawancara, Peterson membiarkan Netanyahu melontarkan klaim lama yang tidak berdasar, bahwa Palestina adalah tanah tandus, tanah kosong yang secara inheren milik Israel. Orang-orang Palestina telah mendokumentasikan kisah Nakba yang mengerikan, ketika milisi Zionis mengusir penduduk dari desa dan kota, yang kemudian menjadi bagian dari negara Israel.

Jutaan korban pembersihan etnis ini dan keturunan mereka sekarang tinggal di Tepi Barat dan Gaza, Suriah, Lebanon dan negara-negara lain. Banyak di antara mereka masih memegang kunci rumah yang terpaksa mereka tinggalkan pada 1948 dan 1967.

Israel secara rutin mempersenjatai arkeologi dan sejarah kuno untuk menolak setiap hubungan Palestina dengan tanah itu, maupun hak politik, ke rumah mereka. Netanyahu juga berbicara tentang persahabatannya dengan blogger Arab Saudi Mohammed Saud, yang disebut Netanyahu sebagai manajer cabang Saudi Likud. Pada 2019, blogger pro-Israel ini diusir dari al-Aqsa oleh warga Palestina selama tur yang disponsori oleh Netanyahu.

Ketika ditanya tentang Abraham Accords, Netanyahu berkata mendapatkan perjanjian damai dengan UEA adalah langkah 15 kaki. Mendapatkan perjanjian damai dengan Palestina seperti melakukan langkah 150 kaki melalui tembok bata. Mendengar hal ini, Peterson hanya tersenyum dan mengangguk ketika Netanyahu terkekeh mendengar leluconnya sendiri.

Peterson membingkai percakapan tersebut sebagai salah satu penanda perkembangan dialog politik jenis baru. Hal ini karena dia dapat duduk dengan seorang pemimpin politik dan melakukan percakapan yang tulus.

Yang lain menggambarkan perbincangan yang dilakukan antara Peterson dengan Netanyahu sebagai tindakan penjilat. Pemimpin sayap kanan itu tidak ditekan atas tuduhan korupsi atau pemerintahan baru yang akan dia bangun dengan sekutu ekstremis, beberapa di antaranya telah menyerukan pembersihan etnis Palestina di masa lalu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement