Dia pikir itu akan membantu pelanggan Muslim jika restoran memasang tenda atau menyebutkan dengan jelas mereka menggunakan persediaan makanan halal. Dua pertiga dari restoran bersertifikat halal di Hong Kong saat ini menawarkan makanan India atau Asia Selatan lainnya dan sebagian besar berspesialisasi dalam masakan Timur Tengah. Satu-satunya restoran halal China yang menyajikan makanan dim sum gaya Kanton terletak di Osman Ramju Sadick Islamic Center di Wan Chai.
Khan, bagaimanapun mengingat pengalaman buruk dari masa sekolah dasar ketika dia melakukan kunjungan lapangan dan diberitahu akan ada makanan vegetarian. "Tapi yang ada hanya mi dengan ham. Saya memang memberitahu gurunya, tapi saya yakin dia tidak mengerti itu adalah persyaratan makanan halal. Dia hanya meminta saya mengeluarkan ham dengan sendok dan memakan mi," katanya.
Dia merasa ada kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran tentang makanan halal, dan mengapa itu penting bagi komunitas Muslim. "Jika kita dapat menyoroti dan menekankan pentingnya, ada kemungkinan restoran yang lebih tinggi akan melihat permintaan dan memenuhi ceruk ini," ujarnya.
Sementara itu, Akuntan Shereen Nawzil (33) yang juga seorang ibu dua anak Muslim Sri Lanka menyesalkan dia telah tinggal di Hong Kong selama hampir tujuh tahun dan tidak pernah merasKan kafe jalanan yang terkenal.
"Saya ingin sekali pergi ke Cha Chaan Teng untuk konsumsi makanan Kanton, tapi itu akan sulit karena tidak halal," ujarnya.
Untuk makanan rumahan, dia mengatakan cukup mudah untuk menemukan ayam halal di supermarket besar dan dia memesan daging sapi halal secara dalam jaringan (daring). Anak perempuannya yang lebih tua bersekolah di sekolah internasional dan itu membantu karena sekolah bertanya kepada orang tua mengenai preferensi makanan dan alergi anak-anak mereka.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
