REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Empat orang dalam sebuah rumah di kawasan Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres ditemukan meninggal dalam kondisi mengenaskan. Berbagai spekulasi tentang penyebab kematian muncul, salah satunya karena tidak makan dalam waktu yang lama.
Menanggapi kasus ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis mengatakan, kasus ini memang masih janggal. Sehingga harus diselidiki lebih lanjut terkait penyebab kematian para korban.
Namun jika para korban benar-benar meninggal karena tidak makan selama berhari-hari, maka dalam Islam tetangga bisa berdosa jika tidak membantu padahal mengetahui para korban sedang kesulitan. Dalam Islam, seorang tetangga yang mengetahui tetangga rumahnya sedang kesulitan tapi tidak membantunya, maka orang tersebut tidak tergolong sebagai umat beriman.
\"Tetangga berkewajiban kalau tahu. Makanya tidak dikatakan beriman kalau ada orang tetangganya yang lapar tidak dibantu. Atau kita masak soto yang aromanya sampai ke tetangga itu tidak dikatakan beriman (jika tidak memberi). Artinya tidak dikatakan beriman orang yang tidak peduli dengan tetangganya,\" katanya kepada Republika.co.id, Sabtu (12/11/2022).
Kiai Cholil Nafis juga menjelaskan, tetangga yang harus hadir di tengah masyarakat juga adalah badan atau lembaga pemerintah. Lembaga-lembaga pemerintah seperti Dinas Sosial (Dinsos) hingga Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) harus hadir memantau dan membantu warga negara yang kesulitan.
\"Yang kedua, tetangga yang hadir di tengah masyarakat adalah negara. Sekarang ada Dinsos, ada Baznas, itu kan harus perhatian,\"ujarnya.
Dia kemudian menekankan perlunya penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kematian korban. \"Tapi coba cek apakah benar berita itu karena banyak yang janggal. Karena tinggalnya di komplek, punya mobil dan seterusnya,\"katanya. Alkhaledi Kurnialam