Kamis 20 Oct 2022 16:15 WIB

Wapres Ingin Indonesia Jadi Muslim Fashion Capital Seperti Milan dan Paris

Industri fesyen muslim Indonesia yang kini tumbuh 18,2 persen

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agung Sasongko
Wapres Maruf Amin
Foto: dok. istimewa
Wapres Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG--Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap industri fesyen muslim Indonesia bisa lebih maju menguasai pasar global. Ma'ruf berharap ajang Jakarta Muslim Fashion Week 2023 merupakan salah satu langkah besar dalam memajukan industri fesyen muslim Indonesia.

"Fashion capitals di dunia adalah New York, London, Paris dan Milan. Saya rasa tidak berlebihan jika kita bercita-cita menjadikan Jakarta dan kota lain di Indonesia sebagai Muslim Fashion Capital dunia," ujar Ma'ruf saat membuka Jakarta Muslim Fashion Festival 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE)-BSD, Tangerang, Kamis (20/10/2022).

Baca Juga

Ma'ruf menyampaikan, keyakinan ini didasarkan perkembangan industri fesyen muslim Indonesia yang kini tumbuh 18,2 persen dengan total konsumsi mencapai Rp300 triliun.

Selain itu, industri fesyen muslim kini memiliki prospek yang cerah di berbagai negara. Dia mengatakan, pada 2016-2017, pengeluaran wanita muslim global untuk fesyen mencapai USD44 miliar dan diestimasi akan mencapai USD311 miliar pada 2024.

 

"Itulah mengapa bisnis ini kian menarik perhatian banyak negara, bahkan negara yang penduduk muslimnya sangat sedikit," ujarnya.

Lebih jauh, kata Ma'ruf, ekspor fesyen muslim di Indonesia juga meningkat signifikan 12,5 persen mencapai USD4,6 miliar pada 2021. Karena itu, dia menilai sudah sewajarnya Indonesia memiliki visi menjadi pusat fesyen muslim global dengan populasi muslim dunia akan terus bertumbuh yang diperkirakan pada tahun 2030, 26 persen penduduk bumi beragama Islam.

"Saya mengapresiasi gerak cepat Bapak dan Ibu sekalian untuk merebut peluang dan kesempatan, sekaligus mempersiapkan masa depan bangsa Indonesia sebagai pusat halal dunia," ujarnya.

Karena itu,Ma'ruf berharap, penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week mampu meningkatkan kesadaran akan potensi besar bisnis fesyen muslim. Sehingga seluruh pemangku kepentingan semakin peduli untuk memajukan industri fesyen muslim.

"Saya juga berharap penggunaan pakaian muslim produk dalam negeri semakin marak, terutama produk UMKM," ujarnya.

Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah ini berpesan agar fesyen muslim dapat terus dikembangkan melalui beragam riset dan promosi, sehingga mampu menjangkau target pasar yang lebih luas.

"Jadilah yang terdepan dalam promosi fesyen muslim secara digital, agar negara lain yang tertarik dan melakukan riset di bidang fesyen muslim dapat memperoleh informasi selengkap-lengkapnya tentang industri fesyen muslim di Indonesia," ujarnya.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam pasar fesyen muslim dunia. Untuk itu, Jakarta Muslim Fashion Week 2023 menjadi implementasi pengembangan fesyen muslim di Indonesia.

"Kegiatan Jakarta Muslim Fashion Week ini merupakan salah satu implementasi arahan Bapak Wapres, terkait pengembangan fashion muslim Indonesia, khususnya dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia," ujarnya.

Hadir pada kesempatan tersebut Pj. Gubernur Banten Al Muktabar, desainer fesyen muslim, dan para pegiat fesyen muslim kenamaan tanah air.

Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma dan Iggi Haruman Achsien.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement