REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meresmikan Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (27/9).
Peluncuran ini ditandai dengan menekan tombol sirine oleh Yaqut, bersama perwakilan keluarga Gus Dur Inayah Wulandari Wahid, Anggota Komisi VIII DPR Nurhuda, Dirjen Pendis Ali Ramdhani, Rektor UIN Pekalongan Zaenal Mustakim, serta Kepala Kanwil Jawa Tangah Mustain.
Dalam sambutannya, Yaqut meminta seluruh civitas akademika kampus UIN KH Abdurrahman Wahid untuk secara sungguh-sungguh menerapkan nilai yang diajarkan Gus Dur. "Gus Dur adalah humanisme itu sendiri. Didiklah mahasiswa yang ada di sini sebagai seorang humanis," ujarnya dalam keterangan yang didapat Republika, Rabu (28/9/2022).
Menurut Yaqut, Gus Dur mengajarkan nilai kasih sayang dan memanusiakan manusia. Ia pun menitip pesan agar mahasiswa diberi ilmu tentang kasih sayang, agar mereka mampu memanusiakan manusia lain dengan kasih sayang.
"Saya harap ini menjadi catatan penting. Mahasiswa jika nanti keluar dari kampus ini, bisa menjadi manusia seutuhnya," lanjut dia.
Yaqut pun menceritakan kisah Gus Dur saat dilengserkan dari kursi presiden. Saat itu, ada kubu yang mendukung untuk dilengserkan dan ada yang tetap meminta Gus Dur melanjutkan tugasnya sebagai kepala negara.
Mengingat potensi rusuh antarkedua kubu, Gus Dur memilih meninggalkan istana daripada bertahan. Keputusan ini diambil semata karena Gus Dur sayang kepada kemanusiaan.
"Tidak ada satu jabatan-pun yang lebih berharga dari pada kemanusiaan. Ini adalah laku Gus Dur. Saya ingin nilai-nilai ini menjadi inspirasi untuk kita semua, terutama untuk UIN KH Abdurrahman Wahid," ucapnya.
Ia pun berharap agar kehadiran perwakilan keluarga KH Abdurrahman Wahid dalam acara ini sebagai wujud restu. Sebelumnya, Rektor UIN KH Abdurrahman Wahid Zaenal Mustakim menyampaikan usulan nama kampus ini langsung disampaikan oleh Yaqut.
"Kami menyambut usulan ini dengan senang dan gembira. Tidak ada penolakan, bahkan nama ini justru menyatukan," kata Zaenal.
Zaenal juga menyampaikan ada sejumlah harapan besar dari disematkannya nama KH Abdurrahman Wahid bahkan dari kalangan internal. Ia berharap UIN Gus Dur ini dapat berkarya dan berkontribusi bagi bangsa dan negara. Bahkan, diharapkan dapat berkontribusi bagi dunia.