REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Mathla’ul Anwar, KH Embay Mulya Syarif, mengungkapkan, pendidikan harus dikelola dengan baik, termasuk pendidikan politik yang baik dan bersandar pada akhlak. Jika hal tersebut tidak dilakukan dengan baik, maka akan menjadi kacau.
“Jika pendidikan tidak dikelola dengan baik akan menjadi kacau. Termasuk mendidik berpolitik yang baik dan bersandar kepada akhlak,” ujar Embay usai audiensi di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/9/2022).
Pembahasan mengenai pentingnya pendidikan dan politik menjadi salah satu hal yang dibahas dalam pertemuannya dengan Plt Ketua Umum DPP PPP, Muhamad Mardiono. Menurut Embay, pada kesempatan itu dijelaskan, segala yang terjadi di tengah masyarakat itu adalah hilir dan ujungnya dunia pendidikan.
Embay juga menerangkan, kedatangannya itu juga dalam rangka mengundang Mardiono, yang merupakan Wakil Ketua Dewan Penasehat Mathla’ul Anwar, untuk hadir dalam Mukerwil di Riau. Pada kesempatan itu dia menyampaikan, Muhamad Mardiono dapat membuat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bisa menjadi lebih baik.
“Saya mengenalnya sejak lama, bersama-sama menjadi seorang pengusaha hingga aktivis Islam. Sebelumnya, ketika beliau memimpin PPP Provinsi Banten hasilnya luar biasa. Saya pun optimis saat DPP PPP dipimpinnya bisa terus membawa hal baik,” kata Embay.
Sementara itu, Mardiono menyebutkan, keterkaitan hubungan antara politik nasional dan pendidikan tidak bisa diputuskan. Karena itu, kata dia, harus ada yang bisa mengantarkan generasi penerus bangsa untuk mengenal demokrasi serta perpolitikan Indonesia.
“Diharapkan ke depannya ada kerja sama yang baik antara anggota komisi fraksi PPP dan pimpinan PPP untuk berkolabrasi, mentransfer, dan menyampaikan perpolitikan nasional yang sedang kita lakoni atau jalankan. Saya pikir lebih efisien melalui lembaga pendidikan seperti yang ada di Mathla’ul Anwar,” jelas Mardiono.
Adapun audiensi kali ini dihadiri juga oleh Wakil Ketua Umum PB Mathla’ul Anwar KH Babay Sujawandi, Sekjen PB Mathla’ul Anwar Jihaduddin, dan Wakil Sekjen PB Mathla’ul Anwar Budi Badrudin. Kemudian, Ketua Mathla’ul Anwar Riau KH Muhammad Mursyid, Sekretaris Mathla’ul Anwar Riau Bambang Lukman Hakim, dan Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PPP Syamsurizal.
Mathla’ul Anwar merupakan ormas Islam yang didirikan pada 1916 dan bergerak di bidang pendidikan, dakwah, serta sosial. Hingga saat ini, Mathla’ul Anwar memiliki lembaga pendidikan yang tersebar di 34 provinsi Indonesia. Di antaranya, Provinsi Banten lebih dari 900 sekolah, Provinsi Lampung lebih dari 400 sekolah, Provinsi Riau 412 lembaga atau pesantren dengan total 90 ribu santri, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Sulawesi, dan Papua.