Ahad 18 Sep 2022 16:30 WIB

Prof Azyumardi Azra Meninggal, MUI: Kami Kehilangan Sosok Ulama Intelektual

Prof Azyumardi Azra meninggal hari ini.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
 Prof Azyumardi Azra Meninggal, MUI: Kami Kehilangan Sosok Ulama Intelektual. Foto: Cendekiawan Muslim Indonesia, Prof Azyumardi Azra.
Foto: Dok Muhammadiyah
Prof Azyumardi Azra Meninggal, MUI: Kami Kehilangan Sosok Ulama Intelektual. Foto: Cendekiawan Muslim Indonesia, Prof Azyumardi Azra.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis turut berduka cita atas wafatnya guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Azyumardi Azra yang wafat di Malaysia, Ahad (18/9/2022). Menurut Kiai Cholil, Prof Azumardi merupakan salah seorang ulama intelektual di Indonesia.

“Saya kehilangan, Indonesia berduka atas berpulangnya Prof Dr Azymardi Azra. Saya pikir kami semua merasa kehilangan ulama yang intelektual, yang mendedikasikan hidupnya untuk ilmu dan peradaban umat,” ujar Kiai Cholil kepada Republika.co.id, Ahad (18/9/2022).

Baca Juga

Pengasuh Ponpes Cendikia Amanah Depok ini turut mendoakan agar semua amal baik Prof Azumardi diterima oleh Allah SWT dan dosa-dosanya diampuni. Selama hidupnya, menurut dia, Prof Azyumardi telah menjadi cendikiawan yang membanggakan Indonesia.

Kiai Cholil terakhir kali berdiskusi bersama Prof Azyumardi di acara salah satu stasiun televisi pada 10 September 2022 lalu. Saat itu keduanya diminta berbicara tentang kasus yang terjadi di Ponpes Modern Gontor.

“Terakhir, kami pada tanggal 10 itu live bersama di TV One berbicang tentang kasus di pesantren Gontor,” ucap Kiai Cholil.

Pada akhir Agustus lalu, Kiai Cholil juga sempat berbicang dengan Prof Azumardi di kantor Dewan Pers. Saat itu, menurut dia, Prof Azyumardi sempat mendorongnya untuk segera mengurus gelar profesornya.

“Di akhir bulan Agustus lalu, saya sempat berbincang dengan beliau di kantornya di Dewan Pers yang mendorong saya agar segera mengurus guru besar saya,” kata Kiai Cholil.

Namun, yang cukup mengesankan bagi Kiai Cholil adalah saat dirinya membahas tentang Wasathiyatul Islam bersama Prof Azyumardi dalam acara Musyawarah Nasional IX MUI (Munas MUI) di Surabaya pada 2015 lalu.

“Cukup mengesankan saat membahas tentang Wasathiyatul Islam atau Taujihad Musyawarah Nasional MUI di Surabaya tahun 2015. Saya yang diminta untuk mengkonsep draft itu. Kemudian beliau dengan tokoh-tokoh yang lain itu ikut membahas dan cukup signifikan memberikan kontrbusi tentang konsep Wasthiyatul Islam,” jelas Kiai Cholil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement