Jumat 09 Sep 2022 22:45 WIB

Waketum MUI: Perlu Pahami Nilai Kemanusiaan untuk Hidup Damai Bersama

Islam sangat menghargai jiwa manusia.

Wakil Ketua Umum Majeli Ulama Indonesia (MUI) Marsudi Syuhud (kanan).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Wakil Ketua Umum Majeli Ulama Indonesia (MUI) Marsudi Syuhud (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JKAARTA --  Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud mengatakan perlu memahami prinsip dan nilai kemanusiaan untuk hidup bersama secara damai.

"Hukum agama samawi dengan bulat menyetujui sejumlah besar nilai dan prinsip kemanusiaan, dan yang paling penting adalah: menjaga jiwa manusia," kata Marsudi dalam dialog "Exploring Approaches to Humanitarian Action and Topics of Mutual Humanitarian Interest" di Hotel Sofyan, Jakarta, Kamis (9/9/2022).

Menurut dia, Islam sangat menghargai jiwa manusia. Membunuh seorang manusia tak bersalah seakan-akan membunuh manusia seluruhnya. Sebaliknya, memelihara kehidupan seorang manusia seolah-olah memelihara kehidupan manusia semuanya.

"Sebagian besar kekerasan yang disaksikan oleh banyak negara saat ini disebabkan oleh hilangnya atau lemahnya perasaan kemanusiaan dan ketidakseimbangan sistem nilai," ujarnya dikutip dari siaran pers.

Menurut dia, Tuhan telah memuliakan manusia atas sifat kemanusiaannya, bukan membedakan antara manusia itu sendiri. Artinya dalam hubungan antarmanusia, penghargaan atas kemanusiaan harus didahulukan ketimbang yang lain.

"Urusan kemanusiaan adalah tidak bertanya dulu apa agamanya, namun berbuat melakukan pertolongan terlebih dulu baru lainnya," terangnya.

Dialog itu digelar oleh Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI bekerja sama dengan International Commite of Red Cross (ICRC). "Kaitan penjajakan kerja sama antara MUI dan ICRC adalah kesamaan hal yang diurusi, yaitu kemanusiaan, menolong orang orang yang kena musibah baik musibah perang, bencana alam dan lain lainnya, itulah intinya," kata Marsudi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement