REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Krisis air bersih masih menjadi problem yang belum teratasi bagi sebagian masyarakat Wonogiri. Solusi cepat adalah dengan membeli air dengan mendatangkan mobil tangki. Tetapi itu hanya solusi sementara.
Koordinator Laznas BMH Gerai Solo, Sunardi menilai droping air bersih menggunakan mobil tangki ke daerah terdampak kekeringan hanya solusi jangka pendek. Oleh karena itu perlu solusi jangka menengah dan bahkan solusi permanen.
“Alhamdulillah untuk jangka panjangnya saat ini BMH membangun pipanisasi untuk mengatasi kekeringan,” kata Sunardi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (6/9/2022).
Dalam program pembangunan jaringan pipanisasi itu, BMH melibatkan warga Dusun Bandungan, Paranggupito ,Wonogiri Jawa Tengah.
Pembangunan pipanisasi ini merupakan imbas dari kekeringan yang melanda di beberapa wilayah di Jawa Tengah, tak terkecuali warga Bandungan Paranggupito yang hampir setiap musim kemarau dilanda kekeringan.
Sebagaimana yang disampaikan Agus (45) salah satu warga yang kesehariannya bekerja di ladang dan sawah sebagai petani. “Betul di sini susah air kalau kemarau, jadi harus ke sumber untuk ambil air," ujarnya.
Program pipanisasi ini merupakan rangkaian dan kelanjutan dari Program Kemanusiaan Pengadaan Air Bersih melalui sumur bor. "Semoga program ini dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat sekita. Juga menjadi kebahagiaan bagi setiap muhsinin yang telah berdonasi dalam program ini," tutup Sunardi.