REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG---Untuk memeriahkan bulan muharram, Provinsi Jabar menggelar
Muharram UKM Jabar Juara Pentas (Mumtaz Feztival) 2022 selama dua hari di Gor Saparua Bandung, Selasa dan Rabu (23 sampai 24 Agustus 2022).
"Saya menjalankan pesan Habib Luthfi bin Yahya agar Jabar menginisiasi Muharam itu jangan hanya diisi dengan pawai obor saja. Tapi tunjukan gebyar ekonomi umat," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Emil menjelaskan, hakikatnya rasul hijrah dari negeri yang tak kondusif ke madinah itu yang pertama dilakukan adalah membangun ekonomi.
"Jadi kalau kita hijrah membangun ekonomi itu sesuai sunah rasul. Saya harap, Muharram ekonomi festival ini tak hanya di Jabar tapi 27 kabupaten/kota juga menggelar hal serupa," katanya.
Kegiatan ini penting, kata dia, karena banyak negara yang bangkrut akibat banyak berdagang dengan luar negeri. "Dengan banyak UKM yang bangkit baik online maupun pameran maka kita bangkit maju," katanya.
Sementara menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jabar, Kusmana Hartadji, Mumtaz Fest merupakan rangkaian kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati tahun baru islam 1444 H, HUT Kemerdekaan RI dan Hari Jadi Provinsi Jabar ke 77.
"Kami berharap ini bisa meningkatkan aktivitas ekonomi dengan digelarnya bazar murah dan promosi produk UMKM Jabar dari mulai makanan, minuman, kuliner, fashion hingga kriya," katanya.
Pemeran ini, kata dia, menghadirkan 77 stand. Semua Organisasi perangkat daerah (OPD) mengirimkan perwakilannya. Stand tersebut, tak hanya menampilkan produk kriya dan kuliner tapi juga ada stand vaksinasi kucing hingga produk pertanian.
Sedangkan menurut Wakil Gubernur Jawa Barat, Jabar menggelar kegiatan muharaman ini supaya masyarakat Jawa Barat ada perubahana atau perpindahan dalam berbagai hal ke arah yang lebih baik. Termasuk, perpindahan dalam perekonomian.
"Memang rasul saat hijrah ke Madinah adalah membangkitkan ekonomi tetapi pelakunya adalah orang baru bukan orang yang sudah berkecimpung dalam dunia ekonomi di Madinah yang sudah menjadi konglomerat," katanya.
Namun, kata dia, Rasul membawa para pemuda. Begitu juga, gubernur mengajak kaum milenial dan di dorong untuk berkiprah dalam berbagai kesempatan. Termasuk dalam bidang ekonomi.
"Jadi ini adalah merupakan contoh momentum untuk kebangkitan Jawa Barat. Cara ini, harus disampaikan ke kabupaten kota," katanya.
Uu menilai, momentum Muharram itu luar biasa. Karena, kebangkitan Islam di bulan Muharram. Jadi, sebagai umat Islam harus benar-benar memperingati bulan muharam ini.
"Saya ingin Bulan Muharram ini adalah bulan yatim piatu kalau tanggal 10 Muharram keinginan kami adalah hari yatim piatu. Kan hari Ibu Hari Kartini ada, Hari Pemuda ada jadi saya berharap karena ini sudah biasa dilakukan oleh umat Islam di Indonesia. Termasuk pejabat menyantuni yatim piatu di bulan Muharram. Jadi sebaiknya dijadikan lebaran yatim piatu. Harap bapak presiden pemerintah pusat membuat sebuah keputusan bahwa 10 Muharram adalah hari yatim piatu," paparnya.