REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan jumlah kuota ibadah haji tahun depan atau 2023 akan dinaikkan tetapi jumlahnya berapa belum bisa dipastikan. Sebab, hal ini harus didiskusikan dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
"Jadi, hasil pembicaraan dengan Arab Saudi, insya Allah akan dinaikkan jumlah kuotanya tahun depan tapi berapanya belum dipastikan," katanya kepada wartawan di di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Kamis (18/8/2022).
Tidak hanya kuota ibadah haji, fasilitas jamaah ibadah haji juga akan ditingkatkan. Namun, ia belum bisa jelaskan apa saja fasilitasnya.
"Ini kami sedang diskusi dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Ini kami bicarakan tidak hanya kuota saja, tapi fasilitas jamaah ibadah haji dan seterusnya," ujar dia.
Ia menjelaskan terkait subsidi ibadah haji yang terlalu besar. Menurutnya, pembiayaan haji ini ada syarat yang dipertimbangkan. Paling utama, yaitu syarat istitha'ah.
"Istitha'ah ini kan kemampuan jamaah atau calon jamaah sampai ke Arab Saudi. Nanti ya semua itu sedang kami bicarakan," kata dia.
Sebelumnya, pada pelaksanaan haji 2022, Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 100.051 orang atau berkurang setengahnya dari 2019 akibat pembatasan dampak dari pandemi Covid-19. Begitu juga dengan biaya haji, diharapkan tahun depan turun sehingga tidak memberatkan jamaah haji. Tahun ini biaya operasional haji juga membengkak sehingga membutuhkan dana tambahan mencapai Rp 1,5 triliun.