Selasa 26 Jul 2022 13:04 WIB

Dialog Kebangsaan UII, Imaji Satu Abad Indonesia

UII berinisiatif menggelar dialog kebangsaan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Hafil
Dialog Kebangsaan UII, Imaji Satu Abad Indonesia
Foto: Dok Republika
Dialog Kebangsaan UII, Imaji Satu Abad Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur merupakan cita-cita kebangsaan amanat pendiri bangsa seperti dalam Pembukaan UUD 1945. Kemerdekaan memang telah dicapai sejak hampir delapan dasawarsa silam.

Namun, mewujudkan masyarakat bersatu, adil dan makmur terus jadi pekerjaan rumah lintas generasi. Terlebih, di tengah tantangan zaman yang penuh ketidakpastian. Maka itu, imaji satu abad Indonesia jadi narasi yang pantas untuk didialogkan.

Baca Juga

Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai Kampus Islam dan Kampus Kebangsaan berinisiatif menggelar Dialog Kebangsaan: Imaji Satu Abad Indonesia. Dialog berlangsung 26 Juli 2022 di Auditorium Prof. K.H. Abdul Kahar Mudzakkir UII.

Menghadirkan Menkopolhukam, Mahfud MD, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf dan Rektor UIN Sunan Kalijaga (2010-2014), Prof Musa Asy'arie. Mendialogkan lagi gagasan pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, berbasis semangat pemerataan.

Rektor UII, Prof Fathul Wahid mengatakan, Indonesia yang sudah cukup berumur ini seharusnya sudah mampu mewujudkan apa yang dicita-citakan pendiri bangsa. Dialog ini ingin mengajak semua elemen bangsa memikirkan bersama secara kolektif.

"Untuk memikirkan bersama secara kolektif, Indonesia berusia satu abad itu seperti apa, dan pekerjaan rumah apa saja yang masih belum tuntas yang perlu diselesaikan. Dialog kebangsaan ini kami harapan ikut melantangkan ajakan itu," kata Fathul kepada Republika, Senin (25/7/2022).

Guna membumikan gagasan pembangunan tersebut, tentunya diperlukan pondasi yang kokoh, persatuan. Berangkat dari sana, akan muncul sejumlah pertanyaan dan titik tolak diskusi yang bernas, sejauh mana potensi umat Islam merekatkan persatuan.

Kemudian, tantangan apa yang Indonesia hadapi mewujudkan pemerataan pembangunan. Ke mana arah Indonesia dalam pembangunan manusia dan penguasaan iptek serta bagaimana potensi Indonesia dalam mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Fathul menekankan, UII merasa terhormat dapat menjadi rumah untuk mendialogkan pemikiran dari cerdik cendekia. Terselip harapan, semoga pesan yang terkandung dalam acara ini semakin lantang dan mewarnai keragaman diskursus pemikiran.

Fathul berharap, dialog kebangsaan ini mampu membuat semakin banyak anak bangsa yang peduli dengan bangsa dan negara. Semakin banyak anak bangsa yang lebih serius berpikir sekaligus mencari solusi atas masalah-masalah yang ada.

"Serta, semakin banyak anak bangsa yang bareng-bareng menjalankan peran yang saat ini dipunyai, kita kanalkan bersama-sama bagaimana kita menjadikan bangsa Indonesia yang lebih sejahtera, lebih adil dan lebih bermartabat ke depannya," ujar Fathul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement