"Isu lain yang menurut saya penting menjadi perhatian ialah Masjid Al-Aqsha yang dalam waktu panjang terancam oleh tindakan-tindakan brutal zionis Israel. Masjid Al-Aqsha sebagai tempat ibadah menjadi tidak aman karena sering diinjak-injak dan diserang oleh kelompok-kelompok ekstrem Yahudi dan didukung oleh tentara Israel," tuturnya.
Sudarnoto mengatakan, masyarakat dan penguasa zionis Israel benar-benar menunjukkan kebencian yang sangat luar biasa. Ini mengancam eksistensi Masjid Al-Aqsha sebagai masjid yang sangat bersejarah dan dijaga oleh umat Islam selain Masjid Nabawi di Madinah dan Masjidil Haram di Makkah Arab Saudi. Karena itu, menurutnya, konferensi diharapkan melahirkan sebuah resolusi penting tentang pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsha.
"Selamat dan apresiasi yang tinggi atas diselenggarakannya konferensi ini. Semoga berjalan lancar dan berhasil merumuskan pandangan-pandangan penting dari seluruh peserta terutama dalam rangka mentakmirkan masjid khususnya yang ada di wilayah Asia Tenggara, memperkokoh jamaah dan kerjasama antarmasjid, memaksimalkan pemanfataan masjid sebagai pusat ibadah, taklim (pendidikan) atau literasi keagamaan dan peradaban, ekonomi dan kemanusiaan, dan dakwah Islamiyah," jelasnya.