REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sudah hampir satu bulan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) menyelenggarakan Halal Award 2022. Pengumuman peraih anugerah LPPOM MUI Halal Award 2022 diselenggarakan di IPB International Convention Center, Bogor, Kamis (7/7/2022).
Direktur Utama LPPOM MUI Muti Arintawati menjelaskan acara ini merupakan bentuk apresiasi LPPOM MUI kepada seluruh perusahaan bersertifikat halal yang menjadi klien LPPOM MUI karena telah mengimplementasikan sistem jaminan halal (SJH) atau yang saat ini dikenal dengan sistem jaminan produk halal (SJPH) dengan sangat baik.
"Kami ucapkan terima kasih atas kerja sama dan komitmen perusahaan dalam penyelenggaraan sertifikasi halal, baik yang baru memulai kerja sama ataupun yang sudah menjalankan kerja sama sejak lama. Hal ini memberikan banyak warna dalam perjalanan sertifikasi halal sampai hari ini," kata Muti saat menyampaikan pidato dalam acara Halal Award 2022, Kamis (7/7/2022).
Ketua MUI Bidang Ekonomi Syariah dan Halal KH Sholahuddin Al Aiyub mengatakan industri merupakan pilar penting pada permasalahan halal. Kesadaran industri akan mendorong pemenuhan akan kebutuhan halal. Tentu hal ini akan menambah berkah.
Menurutnya, acara halal award ini memotivasi kepatuhan perusahaan pada nilai halal, terutama pada aspek sertifikasinya. Dengan menerapkan prinsip halal, maka akan menambah kebaikan dan industri pun terus berkembang karena merupakan bagian dari keberkahan.
Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center Sapta Nirwandar menjelaskan anugerah seperti halal award merupakan brand value yang memiliki efek terhadap penjualan dan promosi. Halal award juga berdampak terhadap peningkatan motivasi karyawan, terlebih anugerah tersebut diberikan oleh lembaga yang kredibel.
Tahun ini, LPPOM MUI mengeluarkan tiga kategori nominasi. Pertama, Best of HAS Implementation yang kriteria penilaiannya didasarkan pada konsistensi implementasi SJH dan dan kecepatan waktu penyelesaian proses sertifikasi halal.
Kedua, Best of New Comer Halal Certified Company, kriteria penilaiannya didasarkan pada kualitas implementasi SJH dan kecepatan waktu penyelesaian proses sertifikasi halal. Ketiga, Favorite Halal Brand, kriteria penilaian didasarkan pada kualitas implementasi SJH dan hasil voting pengguna media promosi LPPOM MUI.
Acara halal award ini juga dilengkapi dengan webinar singkat bertema "Produk Indonesia untuk Pasar Global." Webinar ini digelar untuk memperkuat kesadaran pelaku usaha akan pentingnya label halal untuk masuk ke kancah global.
Hadir sebagai narasumber webinar di antaranya, Direktur Sistem dan Harmonisasi Akreditasi Badan Standardisasi Nasional, Sugeng Raharjo. Kamar Dagang dan Industri Indonesia Komite Timur Tengah dan OKI, Dharma Djojonegoro. Halal Partnership dan Audit Services Director of LPPOM MUI Muslich.