REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU— Sapi qurban Presiden Joko Widodo untuk Provinsi Riau berasal dari peternak Kota Pekanbaru. Sapi tersebut seberat 814 kilogram.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, Herman, mengatakan sapi qurban bantuan Presiden itu jenis Simmental. Sapi tersebut setelah pihaknya melakukan seleksi tiga alternatif calon sapi qurban bantuan Presiden.
"Jadi dari beberapa sapi yang kita seleksi, sapi milik peternak Afrizal warga Jalan Purwodadi Ujung, Kelurahan Sialang Manggu, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru yang dipilih oleh tim Setneg," kata Herman, Senin (4/6/2022).
Herman membeberkan, sapi qurban bantuan Presiden untuk Provinsi Riau itu dibeli seharga Rp 70 juta.
Harganya kemarin peternak menawarkan Rp75 juta, tapi setelah ditawar pihak Setneg jadinya Rp70 juta. Sapi qurban bantuan Presiden itu nantinya akan disembelih di Pondok Pesantren Babussalam Kota Pekanbaru.
Sebelumnya diberitakan sapi qurban Presiden Joko Widodo untuk Provinsi Sumatra Barat adalah seberat 900 kg. Jenis sapi adalah sapi lokal di daerah Pasaman.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Erinaldi, mengatakan pada 2022 ini dipastikan hewan qurban dari Presiden RI Jokowi diberikan untuk korban gempa di Malampah, Kabupaten Pasaman.
"Mengapa ke Malampah, memang Presiden Jokowi minta nya begitu yaitu untuk daerah terdampak gempa di Sumbar," kata Erinaldi, Jumat (24/6/2022).
Alasan memilih sapi lokal adalah sebagai upaya untuk memastikan kesehatan sapi benar-benar terjamin. Sebab saat ini masih dalam kondisi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) sehingga akan berisiko bila mendatangkan sapi qurban dari luar daerah.
"Kalau sapi lokal, sudah terjamin. Karena ada di sana, dan di sembelih nantinya di daerah yang sama. Jadi tidak ada mobilitasnya," ucap Erinaldi.
Sebelumnya, hampir setiap tahunnya sapi qurban dari Presiden RI disembelih di Kota Padang. Beberapa tahun terakhir, sapi qurban dari Presiden Jokowi disembelih di Masjid Raya Sumatra Barat.