Tekun Menulis, Mahasiswa UM Bandung Terbitkan Novel
BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Mahasiswa Psikologi UM Bandung, Listia Ena Rahayu patut diacungi jempol.
Pasalnya, mahasiswa semester 4 tersebut menerbitkan sebuah novel berjudul Langit Jingga Kelabu.
Menurut Listia, sebagian kisah yang dia tuangkan dalam karya sastra itu merupakan pengalaman hidup dan hasil imajinasinya.
Ketertarikan anak bungsu dari tiga bersaudara itu pada dunia tulis menulis berawal dari dirinya yang menyukai buku sejak kecil.
“Pas SD sudah hobi baca. Waktu itu pengen banget cerita saya dimuat di majalah Bobo, tapi kurang percaya diri,” tutur mahasiswi berkaca mata itu, Selasa (28/06/2022), di ruang PMB UM Bandung.
Selain tidak percaya diri, Listia pun belum tahu cara mengirimkan cerpen ke majalah anak-anak yang legendaris itu. ”Maklumlah, waktu itu memang kurang informasi,” kata Listia.
Seiring dengan berjalannya waktu dan jumlah bacaannya yang semakin beragam, barulah Listia memberanikan diri untuk menulis.
“Saat Ramadhan, saya ikut lomba nulis novel selama 30 hari. Kata panitia, hanya saya peserta yang selesaikan misi itu,” terang Listia yang tinggal di Katapang, Kabupaten Bandung.
Selain mengoleksi majalah “Bobo” sejak SD, Listia pun ternyata menggemari karya novelis Tere Liye.
“Saya tergila-gila dengan novelnya dan ingin seperti beliau, ngeluarin karya yang banyak,” paparnya dengan semangat.
Lalu, kenapa mahasiswi, yang menyambi guru privat anak-anak SD tersebut menyukai novel-novel bernama asli Darwis itu?
“Cara menyampaikan dakwahnya tidak tekstual, dan itu saya suka. Terus, dari segi bahasanya pun puitis banget,” aku Listia, gadis kelahiran 2002 itu.
Adapun novel Tere Liye yang pertama kali dibaca berjudul Bulan. Sejak membaca itu, sambung Listia, dia terus ketagihan membaca karya penulis kelahiran Sumatera Selatan itu.
“Saya mengoleksi hampir semua karya Tere Liye. Dan novel yang saat ini sedang saya baca judulnya Sunset Bersama Rosie,” papar Listia yang aktif di kegiatan desa maupun RT itu.
Tak hanya menggemari tulisan Tere Liye, mahasiswi berjilbab ini pun mengaku kepincut dengan novel-novel Ilana Tan, salah satu novelis kawakan Indonesia.
Tak hanya menggandrungi novel, perempuan yang aktif di ekskul jurnalistik sejak SMP dan SMA ini pun memiliki hobi menonton film.
“Saya suka film bergenre thriller dan misteri. Keluarga saya yang ‘meracuni’ saya dengan film-film itu,” imbuh Listia, yang ayahnya seorang pensiunan TNI AU ini.
Tak heran, film-film yang ia tonton pun berpengaruh terhadap karya tulisnya. “Makanya, cerita-cerita yang saya buat plot twist dan ada sisi gelapnya,” ujar Listi, yang berharap suatu saat ceritanya difilmkan.
Selain bercita-cita menjadi psikolog, Listia pun ngebet menjadi penulis fiksi. Dia bercerita sudah memiliki 5 cerita yang akan dijadikan novel.
“Untuk tahun ini, saya ingin menulis 1 naskah dulu, sisanya ditabung dulu. Semoga lancar,” tambah Listia.
Tak hanya itu, ia pun ingin menerbitkan buku dalam bentuk digital. Alasannya,“Dari segi harga terjangkau, praktis, dan biar lebih banyak orang yang baca,” jelasnya.
Sebelum wawancara usai, dia berpesan, terutama kepada mereka yang hobi menulis,”Jangan takut mencoba. Jangan takut ceritamu nggak bagus. Menulislah! Sebab, cerita yang bagus adalah cerita yang selesai dibuat,” tutupnya.
Sampai saat ini, Listia sudah menelurkan 3 karya: 1 novel dan 2 antologi cerpen. *** (Firman Katon & Cecep)