REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan perbedaan penetapan Hari Raya Idul Adha antara Pemerintah dan PP Muhammadiyah adalah hal biasa. Wapres meyakini perbedaan penetapan Idul Adha ini tidak akan menjadi masalah bagi masyarakat.
"Perbedaan itu kita sudah biasa dalam waktu-waktu tertentu, dulu itu ketika terjadi perbedaan terjadi keributan di masyarakat. tetapi sekarang masyarakat kita sudah dewasa, sudah legowo," ujar Wapres dalam keterangan pers yang dibagikan Sekretariat Wakil Presiden, Kamis (30/6/2022).
"Jadi kalau ada yang tidak sama, itu mereka toleransinya sudah tinggi jadi nggak ada masalah," tambah Wapres.
Wapres mengatakan, saat ini masyarakat juga saling menghormati satu sama lain. Alih-alih memperbesar perbedaan, masing-masing individu menjalankan sesuai prinsip yang diyakininya.
"Semua udah pada tahu, yang ikut Muhammadiyah ya ikut Muhammadiyah, ikut pemerintah ya ikut pemerintah, jadi nggak ada masalah, itu sudah kita bangun lama sekali supaya ada saling pengertian di antara semua pihak," ujar Wapres.
Kementerian Agama menetapkan 1 Dzulhijjah 1443 Hijriah jatuh pada Jumat (1/7) esok sehingga Hari Raya Idul Adha akan jatuh pada Ahad (10/7). Penetapan yang disepakati melalui sidang isbat berdasarkan pemantauan hilal di 86 titik ini berbeda dengan PP Muhammadiyah yang telah lebih dahulu menetapkan Idul Adha jatuh pada 9 Juli.