REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Pagar Nusa Nahdlatul (NU), Muchamad Nabil Haroen atau yang akrab dipanggil Gus Nabil mengatakan, usia satu abad NU membuktikan tentang peran strategis organisasi. Dalam sejarahnya, menurut dia, NU telah berperan mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sekarang, kata dia, NU harus menata langkah untuk beperan secara signifikan di ranah global. "Terbukti sejarah punya peran global, mengawal NKRI dan sekarang menata langkah untuk berperan signifikan di ranah global," ujar Gus Nabil saat menghadiri Rapat Pleno PBNU dan Kick Off Peringatan Harlah Satu Abad NU di Hotel Sultan Jakarta, Senin (20/6/2022) malam.
Anggota DPR RI ini juga berharap agar kedepannya NU bisa memperkuat perannya dalam bidang ekonomi, politik, agama, dan kebudayaan. "Lebih seratus juta kader Nahdliyyin perlu terus dikonsolidasi, memiliki ikatan erat antara jamaah dan jam'iyyah untuk penguatan peran ekonomi, politik, agama dan kebudayaan," ucap Gus Nabil.
Gus Nabil menjelaskan, NU memiliki banyak sekali santri yang menjadi profesional di lintas bidang dan mampu menjadi leading di bidangnya, termasuk di bidang sains. Menurut dia, ini potensi besar untuk bangsa Indonesia.
"NU punya ribuan diaspora santri yang sedang di luar negeri, baik sebagai pekerja profesional maupun pelajar S2-S3 di berbagai bidang. Ini potensi besar yang perlu dimaksimalkan, untuk khidmah mereka bagi NU dan Indonesia," kata Gus Nabil.
Seperti diketahui, sebentar lagi NU akan menapaki usianya yang ke-100 tahun. Dalam rangka menyambut Harlah satu abad NU ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Rapat Pleno dan Kick Off Peringatan "Satu Abad NU" di Hotel Sultan Jakarta, Senin (2/6/2022).
Untuk menandai diresmikannya Peringatan Satu Abad NU ini, para pemimpin dan petinggi NU menekan tombol lampu secara bersama-sama, yaitu Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Katib Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori, dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf. Ketua Pengarah dan Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Harlah NU juga turut menekan tombol tersebut, yaitu Erick Thohir dan Yenny Wahid.