REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON–Amerika Serikat (AS) mengutuk pernyataan pejabat dari partai nasionalis Hindu yang berkuasa di India, BJP tentang Nabi Muhammad SAW. Pernyataan itu dinilai ofensif dan memicu kegemparan di negara-negara Muslim.
"Kami mengutuk komentar ofensif yang dibuat oleh dua pejabat BJP dan kami senang melihat partai secara terbuka mengutuk komentar itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan dilansir dari The New Arab, Kamis (16/6/2022).
"Kami secara teratur terlibat dengan pemerintah India di tingkat senior tentang masalah hak asasi manusia termasuk kebebasan beragama atau berkeyakinan dan kami mendorong India untuk mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi manusia," tambahnya.
Nupur Sharma, juru bicara Partai Bharatiya Janata yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi, pada 26 Mei membuat pernyataan di televisi tentang istri termuda nabi Islam yang telah memicu demonstrasi di seluruh dunia Islam.
Pernyataan itu memicu protes diplomatik tidak hanya dari saingannya Pakistan tetapi juga di negara-negara Arab kaya yang biasanya menikmati hubungan dekat dengan India.
Di Bangladesh, pengunjuk rasa menuntut kecaman resmi dari Perdana Menteri Sheikh Hasina, sekutu dekat India.
Dalam mode pengendalian kerusakan, BJP menangguhkan Sharma serta Naveen Kumar Jindal, tokoh lain di partai yang dituduh men-tweet tentang Nabi Muhammad SAW.
Amerika Serikat sejak akhir 1990-an telah berusaha untuk memperdalam hubungan dengan India, percaya bahwa dua negara demokrasi terbesar di dunia itu memiliki kepentingan yang sama, terutama dalam menghadapi kebangkitan China.
Amerika Serikat, bagaimanapun, telah beberapa kali dengan hati-hati menyuarakan keprihatinan tentang hak asasi manusia di India ketika Modi menghadapi tuduhan mengejar kebijakan yang menargetkan minoritas Muslim.