REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI), Prof KH Didin Hafidhuddin mengaku bersyukur atas program Santripreneur yang telah digagas untuk para santri.
"Tentu kita bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah melalui Wapres yang telah membantu upaya peningkatan kualitas lulusan pesantren dari mengajar ngaji atau meneruskan kuliah juga membangun jiwa usaha dan kemandirian melalui bantuan program Santripreneur," kata Kh Didin pada Rabu (15/6/2022).
KH Didin berharap program ini ditujukan untuk pesantren yang santrinya siap bekerja atau berusaha sambil tetap melaksanakan sebagai pembimbing masyarakat di bidang ilmu dan akhlak. Hal ini sejalan dengan firman Allah Surat At taubah ayat 122.
"Saran saya dibuat pilot proyek dulu beberapa pesantren di beberapa daerah sambil terus dipelajari kelebihan dan kekurangannya. Sebelum kemudian dimassalkan diseluruh Indonesia," kata Kiai Didin.
Sebelumnya Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengunjungi di Pondok Pesantren Modern Hidayatussalikin, Bukit Intan, Pangkalpinang, Selasa (14/6). Wapres menyerahkan bantuan Program Santripreneur dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kepada perwakilan tiga orang santri.
Bantuan Program Santripreneur ini berupa pelatihan, pembinaan, dan juga modal usaha yang akan diberikan kepada para santri sesuai jenis usaha dan kebutuhannya. Wapres mengatakan, menjadi santri tidak hanya terbatas untuk menjadi seorang ulama maupun ustadz, tetapi juga bisa menjadi apapun.
"Santri juga bisa jadi apa saja ya, bisa jadi ustadz, bisa jadi bupati, bisa jadi gubernur, bisa jadi presiden, Gus dur itu santri, bisa jadi presiden, saya juga santri bisa jadi wakil presiden, jadi pokoknya belajar, insya Allah, semangat ya, mencari ilmu, insya Allah," ujarnya.